Dua Pekan Jelang Pencoblosan, Donald Trump Diterpa Isu Pelecehan Seksual

Jumat, 25 Oktober 2024 – 04:00 WIB

Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump. (Foto: Getty Images/Kevin Dietsch)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Dua pekan sebelum pemungutan suara Pilpres Amerika Serikat (AS) digelar, capres Partai Republik Donald Trump diterpa isu pelecehan seksual. Rumor miring ini diembuskan oleh seorang wanita bernama Stacey Williams.

Dilansir The Guardian, Stacey mengaku pernah dilecehkan oleh Trump. Tudingan ini bukan pertama kalinya, kerap muncul saat pencalonan Trump. Stacey mengatakan dirinya pernah disentuh secara tidak senonoh oleh Trump.

Tuduhan Stacey pada Trump diperoleh dari grup Survivors for Kamala. Peristiwa itu terjadi di sebuah pesta Natal pada 1992 ketika Stacey dikenalkan kepada pengusaha itu oleh Jeffrey Epstein yang dikenal sebagai seorang penjahat seksual.

Stacey mengatakan bahwa Donald dan Jeffrey saat itu berteman sangat baik dan sering menghabiskan waktu bersama. Beberapa bulan setelah perkenalan, mereka bertemu lagi di Trump Tower yang diinisiasi oleh Jeffrey.

Sesaat Stacey tiba, Trump langsung menyambutnya dengan tidak menyenangkan. Stacey mengaku ditarik kemudian dipegang dengan tidak sopan. Wanita itu mengatakan jika awalnya bingung ketika tangan Trump menyentuh bagian payudara, bokong, dan pinggangnya.

Advertisement

“Jeffrey dan aku pergi (dari gedung) dan dia tidak melihatku atau bicara padaku dan aku merasakan kemarahan. Ketika kita sampai dan berjalan di trotoar dia melihatku, dan marah padaku lalu berkata mengapa aku melakukan itu,” kata Stacey dalam wawancara melalui Zoom.

Mengenai tuduhan itu, pihak Trump langsung mengelaknya. Mereka meragukan sumber karena percakapan itu dikaitkan kampanye dari lawan Trump, yakni Kamala Harris.

“Tuduhan yang dibuat oleh mantan aktivis Barrack Obama dan diumumkan dalam kampanye Harris dua minggu sebelum pemilu benar-benar salah. Ini sudah jelas cerita palsu yang dibuat oleh kampanye Harris,” kata pernyataan resmi kubu Trump.

Elektabilitas Trump

Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, masih unggul tipis atas Capres asal Partai Republik, Donald Trump, dalam survei terbaru yang dilakukan oleh sejumlah lembaga pada dua minggu jelang Pemilihan Umum Presiden AS.

Dalam survei harian yang dilakukan FiveThirtyEight, hingga Rabu (23/10/2024), Harris mengungguli Trump dengan perolehan dukungan sebesar 48,1 persen. Sementara itu, Trump memperoleh dukungan 46,4

Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh survei yang dilakukan Reuters/Ipsos. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada Selasa (22/10/2024), Kamala unggul 3 poin atas Trump dengan perolehan dukungan sebesar 46 persen. Sementara itu, Trump hanya memperoleh dukungan sebesar 43 persen.

Namun, survei yang dirilis Washington Post pada Senin (21/10/2024) lalu menunjukkan hasil yang cukup berbeda. Berdasarkan hasil survei tersebut, Kamala dan Trump memperoleh persentase dukungan yang sama, yakni sebanyak 47 persen.

Secara garis besar, Kamala dan Trump imbang di tujuh negara bagian yang krusial dalam pilpres AS. Ketujuh negara bagian tersebut meliputi Pennsylvania, North Carolina, Georgia, Michigan, Arizona, Wisconsin, dan Nevada.

Pennsylvania hingga Nevada menjadi negara bagian krusial lantaran menjadi penentu kemenangan Kamala dan Trump di pilpres AS. Dengan kata lain, siapa yang bisa mendapatkan suara mayoritas dari ketujuh negara bagian tersebut, mereka berpeluang besar untuk memenangkan pilpres AS 2024.

Pilpres AS sendiri akan dihelat pada 5 November mendatang. Kini sudah ada sejumlah negara bagian yang dilaporkan sudah melakukan early vote. Beberapa di antaranya, seperti Georgia dan North Carolina.

Topik

BERITA TERKAIT