Pengujian buah anggur shine muscat yang diisukan mengandung residu kimia berbahaya atau pestisida. (Foto: Antara.Dok Bapanas).
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar, mengungkapkan pihaknya akan mengumumkan hasil uji laboratorium terkait keamanan anggur Shine Muscat, Senin, 4 November 2024.
Ikrar menjelaskan koordinasi dengan berbagai lembaga untuk menyelidiki masalah ini sudah dilakukan.
“Kami telah menjadwalkan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional, Bea Cukai, dan Badan Karantina Indonesia pada hari Senin,” ungkap Ikrar di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Jakarta, Sabtu (02/11/2024).
Ikrar menyatakan pihaknya mengumpulkan data sekunder dan tersier mengenai anggur Shine Muscat. Ia juga menyebutkan hasil uji laboratorium diharapkan selesai pada hari Minggu mendatang.
“Kami memiliki data tersier dari negara asal serta data sekunder dari beberapa lembaga, termasuk Badan Pangan Nasional. Data primer saat ini sedang dalam proses, dan kami berencana untuk mendapatkan hasilnya pada hari Minggu. Hasil lab ini akan menjadi dasar keputusan kami,” paparnya.
Dia menyadari masyarakat sangat menunggu hasil uji laboratorium anggur ini, sehingga BPOM berkomitmen untuk memberikan hasil yang akurat.
“Kami memahami pentingnya hal ini. Tim kami bekerja tanpa henti untuk menyelesaikan tugas ini. Insya Allah, kami akan mengumumkannya pada hari Senin,” tambah Ikrar.
Sebelumnya, Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN), Thailand Consumer Council (TCC), dan Food and Drug Administration (FDA) mengungkapkan Anggur Shine Muscat mengandung residu berbahaya.
Mereka melaporkan dari 24 sampel yang diuji, 23 di antaranya menunjukkan adanya residu pestisida yang tinggi, Kamis, 24 Oktober 2024.
Sampel-sampel tersebut diperoleh TCC melalui pembelian dari toko daring, toko buah, dan supermarket, seperti dilansir oleh Bangkok Post.
Anggur Shine Muscat adalah varietas anggur hasil persilangan yang pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1988.
Buah ini terkenal karena dagingnya yang renyah, rasa asam yang rendah, serta warna kuning atau hijau.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga telah melakukan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida pada anggur Shine Muscat.
Hasil uji tersebut menunjukkan 90 persen dari hampir 100 titik uji di berbagai kabupaten atau kota negatif residu, sementara 10 persen lainnya mengandung residu dalam batas yang aman.