Prabowo tak Delegasikan Kewenangan ke Gibran: Ingin Politik Dalam Negeri Kondusif

Sabtu, 9 November 2024 – 08:12 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto saat bertolak kunjungan kenegaraan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (8/11/2024). (Foto: Antara/Rangga Pandu Asmara Jingga)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Presiden Prabowo Subianto yang saat ini berkunjung ke luar negeri tidak mendelegasikan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming menjadi sorotan publik. Prabowo hanya titip Indonesia ke Gibran dan semua menteri kabinetnya. 

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut, lazimnya, seorang presiden akan menyerahkan fungsi dan tugasnya kepada wakilnya bila sedang bertugas ke luar negeri. “Hal itu tidak terjadi pada Prabowo kepada Gibran kemungkinan disebabkan dua hal,” ujar Jamiluddin kepada Inilah.com di Jakarta, Minggu (9/11/2024).

Pertama, kata dia, meskipun secara hukum Gibran sudah sah sebagai wakil presiden, tapi masih banyak anak bangsa yang belum sepenuhnya menerimanya. Bahkan masih ada yang menolaknya dengan berbagai alasan.

Advertisement

Menurutnya, hal itu bisa saja mengkhawatirkan Prabowo bila mendelegasikan fungsi dan tugasnya semata kepada Gibran. Prabowo khawatir akan muncul gelombang penolakan selama ia bertugas di luar negeri.

Karena itu, lanjut Jamiluddin, untuk meminimalkan resistensi, Prabowo menitipkan Indonesia kepada Gibran dan seluruh menterinya. “Jadi, yang digunakan kata ‘titip’, bukan pendelegasian fungsi dan tugas selama Prabowo di luar negeri,” terangnya.

Jamiluddin menilai hal itu dilakukan Pabowo sebagai jalan tengah agar tidak menyinggung Gibran yang tidak diberi delegasi tugas. Prabowo ingin tetap ada keseimbangan politis selama ia di luar negeri.

Lalu kedua, kata dia, Prabowo bisa saja melihat Gibran masih terlalu muda, sehingga kalau didelegasikan fungsi dan tugas presiden kepadanya, Gibran dikhawatitkan belum siap. “Apalagi di awal pemerintahannya, Prabowo tampaknya tidak ingin melakukan kesalahan, terutama dalam pengambilan kebijakan yang dapat menggoyang legitimasi kepemimpinannya,” jelasnya.

Hal itu sejalan dengan pernyataan Prabowo agar menghilangkan dendam politik. “Hal ini kiranya sebagai sinyal agar tidak ada melampiaskan dendam politik di Tanah Air selama ia berada di luar negeri,” ungkap Jamiluddin.

Menurut dia, bisa jadi, dendam politik yang dimaksud masih berkaitan dengan Gibran. Kalau ini arahnya, maka sangat masuk akal bila Prabowo tidak mendelegasikan tugasnya kepada Gibran. Prabowo justru ingin melindungi Gibran dari orang-orang yang belum menerimanya sebagai wakil presiden.

Lebih jauh ia menuturkan, dengan tidak ada pendelegasian, maka tertutup bagi Gibran untuk mengambil kebijakan selama Prabowo di luar negeri. Dengan begitu, celah para pendendam politik jadi tertutup untuk menggoyahkan pemerintahan Prabowo, khususnya kepada Gibran.

Jadi, tambah Jamiluddin, semua itu dilakukan Prabowo untuk menciptakan suasana sejuk di Tanah Air selama ia bertugas di luar negeri. “Kondusivitas politik di dalam negeri diperlukan agar kabinetnya tetap berjalan maksimal selama ia di luar negeri,” tegasnya.
 

Topik

BERITA TERKAIT