Inilah Teknologi Web3 yang Bisa Bikin Akses Internet Gratis!

Selasa, 12 November 2024 – 16:06 WIB

Ilustrasi. (Foto: istock)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Industri Web3 di Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan, baik dari segi teknologi maupun jumlah pengguna. Menurut data terbaru dari DappRadar, pada kuartal kedua 2024, jumlah dompet aktif harian untuk Web3 mengalami peningkatan sebesar 40% dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan sekitar 10 juta dompet aktif yang beroperasi setiap hari. 

Di tengah pertumbuhan ini, Jonathan Hartono, Head of Strategy & Business dari platform investasi crypto PINTU, membagikan pandangannya dalam acara Web3 Week Asia 2024 bertemakan “Indonesia Crypto Market Outlook 2025”.

Jonathan mengungkapkan keyakinannya terhadap potensi Web3 dalam membawa dampak positif yang langsung bagi masyarakat. 

“Inovasi Web3 tidak hanya memiliki potensi besar secara fundamental, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya. 

Sebagai contoh, Jonathan menyoroti penggunaan jaringan internet gratis untuk wilayah-wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau, yang telah diterapkan di beberapa negara melalui Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN).

Advertisement

Advertisement

WhatsApp Image 2024-11-12 at 3.04.07 PM.jpeg

Dilansir dari Pintu Academy, DePIN menggunakan imbalan token untuk mendukung pengembangan infrastruktur fisik seperti jaringan nirkabel, layanan cloud, hingga jaringan listrik. Dengan model terdesentralisasi ini, DePIN memungkinkan partisipasi langsung dari masyarakat untuk membangun infrastruktur, mengurangi ketergantungan pada entitas besar dan menerapkan konsep ‘sharing economy’.

Jonathan juga menekankan pentingnya edukasi dan regulasi dalam mendukung adopsi Web3. 

“Inovasi ini bisa diterapkan di Indonesia, namun edukasi dan regulasi yang ramah sangat dibutuhkan agar adopsi Web3 dan crypto semakin meningkat,” tambahnya.

Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap crypto, dengan lebih dari 21 juta investor crypto hingga September 2024. 

Sementara itu, generasi muda, yang terdiri dari generasi milenial dan Gen Z, menyumbang 56% populasi Indonesia, atau sekitar 115 juta orang, dan menjadi pendorong utama pertumbuhan investor di sektor ini.

Menurut Jonathan, meski investor crypto tumbuh pesat, jumlahnya masih sekitar 7,75% dari total populasi Indonesia. 

“Ini menunjukkan ruang pertumbuhan yang besar, terlebih dengan adanya kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, asosiasi, dan komunitas yang bekerja sama untuk kemajuan industri ini,” kata Jonathan. 

Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam menciptakan regulasi yang mendukung industri crypto, termasuk pengakuan perdagangan aset crypto, kerangka peraturan yang jelas, pajak yang kompetitif, dan kehadiran lembaga Self-Regulatory Organizations (SRO) untuk mendukung perdagangan yang aman dan inovatif.

Jonathan berharap faktor-faktor ini akan terus mendukung perkembangan industri crypto di Indonesia, menarik minat investasi, serta mendorong adopsi teknologi Web3 di berbagai sektor.

Topik

BERITA TERKAIT