DPR Apresiasi Polri Bongkar Mafia Pupuk Bersubsidi di Jabar

Jumat, 15 November 2024 – 21:46 WIB

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv. (Foto: Dok. Fraksi Partai Nasdem DPR RI).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv mengapresiasi kinerja Polresta Bandung dan Cimahi yang berhasil membongkar praktik penjualan pupuk subsidi ilegal.

Kata dia, respons cepat apparat Polri menjawab keluhan petani yang kesulitan mendapat pupuk bersubsidi.

“Saya mengapresiasi dan mendukung penuh operasi yang digelar Polresta Bandung dan Polres Cimahi, yang berhasil membongkar praktik illegal penjualan pupuk bersubsidi dan menyebabkan kelangkaan pupuk di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,” kata Rajiv di Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Advertisement

Advertisement

Selama ini, kata Rajiv, petani di beberapa tempat di Jawa barat, khususnya di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, sulit mendapat pupuk bersubsidi. Akibatnya, kualitas dan kuantitas hasil panen mereka turun.

“Petani sulit memupuk tanaman mereka, karena pupuk bersubsidi langka, kalaupun ada harganya sudah sangat mahal dan tidak wajar, akibatnya hasil panen petani turun,” ujarnya.

Kendati demikian, Rajiv meminta aksi penegak hukum, khususnya polisi, dalam membongkar peredaran pupuk bersubsidi secara ilegal ini harus dilakukan secara konsisten.

Ia berharap polisi bisa harus terus mengejar dan menangkap para pelaku yang menjual pupuk subsidi secara illegal di seluruh Indonesia sebab sudah menghambat program pemerintah yang ingin mencapai swasembada pangan.

“Saya minta kepolisian mengungkap dan menangkap pelaku penyelewengan pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia, karena program swasembada pangan butuh pupuk” ucapnya.

Sebelumnya, Polres Cimahi berhasil mengangkap tiga orang pelaku praktik ilegal penjualan pupuk subsidi sebanyak 6,1 ton, sedangkan Polresta Bandung menangkap satu pelaku dengan barang bukti 40,95 ton pupuk bersubsidi.

Praktik ilegal ini terbongkar setelah polisi menerima laporan dari para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, dan mengeluhkan mengeluhkan harga pupuk yang melambung tinggi di pasaran, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Topik

BERITA TERKAIT