Punya Kesamaan, Ini Solusi Penanganan Banjir Ala Rano dan Suswono saat Debat Pamungkas

Minggu, 17 November 2024 – 23:00 WIB

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta International Velodrome Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2024). (Foto: Inilah.com/ Syahidan)

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta International Velodrome Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2024). (Foto: Inilah.com/ Syahidan)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Calon wakil gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1 dan nomor urut 3, yakni Suswono dan Rano Karno alias Si Doel memiliki kesamaan dalam menangani banjir di Jakarta.

Dalam debat pamungkas, Rano Karno turut menanggapi terkait pernyataan Kun Wardhana selaku cawagub nomor urut 2 yang mendapat pertanyaan dari moderator.

Pertanyaan dari moderator itu terkait dengan kebijakan holistik dan terukur dalam menangani banjir yang terus melanda wilayah Jakarta.

Advertisement

Advertisement

Rano, yang diberi kesempatan menanggapi pernyataan Kun Wardhana mengatakan perlu adanya pembangunan waduk hingga sumur resapan.

“Pembangunan waduk untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta sangat dibutuhkan. Kemudian selanjutnya adalah kita harus segera melakukan normalisasi sungai, dan menambah jumlah sumur resapan,” ujar Rano Karno saat Debat Ketiga Pilkada Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Kemudian, Rano berjanji akan membangun sarana jaringan utility terpadu kabel tidak menumpuk di drainase. Selain itu, pasukan oranye atau petugas PPSU harus siap siaga setiap saat.

“Banjir akan menjadi salah satu prioritas APBD DKI 2025, normalisasi sungai harus segera diselesaikan,” ucap Rano.

Sementara itu, Suswono mengatakan dia bakal membangun bendungan atau waduk. Hal itu dilakukan dari hulu ke hilir.

“Perlu dibangun bendungan atau waduk-waduk baru yang cukup signifikan untuk menahan agar laju air tidak langsung ke Jakarta,” ucap Suswono.

“Di tengah kemudian kita bangun juga sumur-sumur resapan dan juga biopori agar tanah air di Jakarta sendiri bertambah,” lanjutnya.

Solusi terakhir menurutnya yakni Giant Sea Wall. Pembangunan itu dilakukan satu paket untuk Jakarta.
    
 

Topik

BERITA TERKAIT