Calon pimpinan (Capim) KPK Djoko Poerwanto mengatakan bakal menerapkan punishment dan Reward di lembaga KPK jika terpilih sebagai ketua KPK periode 2024-2029.
Hal tersebut diucapkan saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon pimpinan (capim) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
“Punishment dan reward itu kalau (punishment) yang dia melakukan ketentuan ditabrak baik etika ataupun pidana,” kata Djoko di hadapan Komisi III DPR.
“Kalau reward ya dia harus punya bahwa take home pay nya sudah dihitung walaupun sekarang mungkin berbeda dari zaman dulu, tapi harus menjadi contoh,” tambah dia.
Tak hanya itu, dalam melakukan pekerjaan di lingkungan antirasuah tersebut dia bakal menerapkan tiga hal yaitu integritas, profesional dan proporsional.
“Integritas nilai-nilai mulia yang ada itu harus diterapkan karena kalau seandainya insan KPK tidak juga dari fungsi penindakan yang lainnya tidak integritas, maka dia hanya menjadikan suatu tulisan saja tetapi tidak bisa menjalankan apa yang harus dilakukan,” ucapnya.
Selanjutnya, untuk prinsip profesional menurutnya insan KPK harus mengetahui apa yang harus dilakukan. “Fungsi pencegahan apa, harus tau. Fungsi monitoring harus tau,” kata dia.
Fungsi terakhir yaitu proposional yang berarti menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan tupoksinya.
“Terus profesional, profesional itu dia harus tahu persis apa yang harus dilakukan fungsi nya harus tahu. Proporsional ya tidak bisa melampaui dari tupoksi yang tidak diatur dalam baik itu undang-undang sampai dengan SOP (standar operasional prosedur),” tuturnya.
Sebelumnya, Jumat (15/11), Komisi III DPR RI umumkan 20 nama Capim dan Cadewas KPK yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
Adapun 20 nama itu terdiri dari 10 nama Capim KPK dan 10 nama Cadewas KPK, yang sebelumnya juga telah diumumkan oleh panitia seleksi.
Dalam satu hari, Habiburokhman mengatakan ujian tersebut akan diikuti oleh 4-5 peserta hingga hari terakhir.
Kesepuluh nama peserta calon pimpinan KPK masa jabatan 2024-2029 sebagai berikut:
1. Agus Joko Pramono,
2. Ahmad Alamsyah Saragih,
3. Djoko Poerwanto,
4. Fitroh Rohcahyanto,
5. Ibnu Basuki Widodo,
6. Ida Budhiati,
7. Johanis Tanak,
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata,
9. Poengky indarti, dan
10. Setyo Budiyanto.