Fadil Imran: PBSI Sedang tidak Baik-baik Saja, Harus Dibenahi


Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2024-2029, Muhammad Fadil Imran, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi organisasi pasca-pelantikannya pada Sabtu (30/11/2024). Ia mengakui PBSI saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan, baik dalam hal prestasi maupun masalah internal.

“Kami melaksanakan Munas dengan pemahaman bersama bahwa PBSI sedang tidak baik-baik saja. Walaupun Indonesia tetaplah salah satu negara elite bulu tangkis dunia, banyak target dan harapan yang tidak tercapai. Terutama target medali emas di Olimpiade Paris 2024,” kata Fadil dalam keterangannya.

Prestasi Menurun dan Masalah Internal

Fadil menyoroti sejumlah kegagalan PBSI, termasuk absennya medali emas di Olimpiade Paris 2024, sebagai salah satu indikator bahwa pembenahan mendesak diperlukan. Ia juga menyinggung berbagai masalah keorganisasian yang dianggap berdampak langsung pada pencapaian tim bulu tangkis Indonesia.

“Sejumlah masalah keorganisasian turut memperburuk situasi dan berdampak pada prestasi. Ini tidak perlu kita mungkiri, tapi harus kita benahi,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, Fadil bersama Tim Formatur telah menyusun rancang bangun organisasi yang dinilai lebih adaptif terhadap persaingan global. Ia melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pengurus daerah, pelatih, atlet, hingga legenda bulu tangkis, dalam proses dialog dan pengambilan keputusan.

Kabinet Baru dengan Pendekatan Modern

Kepengurusan PBSI era Fadil Imran menghadirkan sejumlah figur penting, termasuk mantan atlet peraih medali emas Olimpiade. Selain itu, PBSI juga menggandeng Dayalima, perusahaan konsultan manajemen organisasi dan SDM yang telah beroperasi selama 25 tahun di Indonesia, untuk membantu merancang struktur organisasi yang modern, transparan, dan profesional.

“Kami meminta bantuan konsultan manajemen independen untuk merumuskan berbagai aspirasi ke dalam rancang bangun organisasi yang modern, adaptif, dan profesional,” ungkap Fadil.

Visi Baru PBSI: Persatuan dan Gotong Royong

Dalam visi yang ia paparkan, Fadil ingin menjadikan PBSI sebagai simbol persatuan dan gotong royong, sembari mengembalikan bulu tangkis sebagai sumber kebanggaan bangsa. Ia juga berharap kepengurusan baru ini mampu mempersembahkan prestasi terbaik untuk Indonesia.

“Semoga dengan kepengurusan yang berawal dari kota Yogyakarta yang amat istimewa, didukung seluruh pemangku kepentingan dan insan bulu tangkis, PBSI pun dapat mempersembahkan prestasi yang istimewa bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya.