Apa Peran Kapolri sampai Menteri di PBSI?


Struktur kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru saja diumumkan. Tak hanya atlet dan profesional, sejumlah tokoh penting dari kalangan pejabat, mulai dari Polri hingga jajaran menteri juga ikut nimbrung di federasi pimpinan Irjen Fadil Imran.

Nama-nama besar seperti Kapolri Listyo Sigit Prabowo, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kini tercatat sebagai bagian dari struktur PBSI selama empat tahun ke depan.

Selain itu, ada pula Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI, serta mantan Kapolri Idham Azis, yang kini turut bergabung dalam jajaran Dewan Penasehat PBSI. Kehadiran para tokoh, tentu menambah warna dalam pengelolaan organisasi bulutangkis terbesar di Indonesia.

Kehadiran para pejabat ini tentu memunculkan pertanyaan: apa sebenarnya peran atau tugas mereka dalam mendukung kemajuan PBSI?

Menjawab hal itu, Wakil Ketua Umum 1 PBSI, Taufik Hidayat menjelaskan, fungs/tugas keseluruh tokoh dewan, terutama penasihat, hanya sekadar memberi masukan. Terutama menyangkut kebijakan besar dalam pengembangan bulu tangkis Tanah Air.

“Kan Dewan Penasihat hanya mengasih tahu saja kan, kalau ada masukan apa. Nggak terlalu ke detail ke lapangan kan enggak ada. Misalnya ‘Pak Ketum, ini harusnya begini-begini’. Meski begitu, keputusan ada sama Ketua Umum,” kata Taufik kepada Inilah.com, di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

Taufik menilai kehadiran sejumlah pejabat dalam jajaran kepengurusan olahraga sebenarnya bukan fenomena baru.

Menurutnya, banyak dari mereka memang memiliki hobi dan ketertarikan terhadap olahraga, sehingga ingin memberikan kontribusi nyata. Hal ini pun direspons positif oleh PBSI. “Kami pun terbuka dengan siapa pun yang ingin membantu organisasi ini. Jadi jangan ada asumsi liar, kenapa ada ini, kenapa ada itu, yang bergerak itu kan nanti di bawah Ketum dan Waketum langsung,” ungkap Taufik.

Taufik pun mengajak publik untuk lebih terbuka dan melihat situasi dari berbagai sudut pandang. Menurutnya, PBSI kini memerlukan percepatan, tidak hanya dalam hal pencapaian prestasi, tetapi juga dalam aspek lain seperti pembinaan atlet dan penyelenggaraan kompetisi.

“Jadi jangan sampai masyarakat berasumsi, ‘wah ada Pak Listyo Sigit, ada Pak Bahlil, tapi yang lain enggak ada’. Tapi toh, kami juga kan butuh jalur untuk percepatan,” kata peraih medali emas Olimpiade Athena 2004.

“Misalnya ada pertandingan kan, ada Pak Listyo Sigit, ada perizinan di daerah apa. Jadi kami punya link kan bagus aja gitu loh. Dengan yang lain misalnya, kami butuh sponsor apa, siapa kan bisa, ada link-linknya. Kalau enggak ngebuka seperti enggak bisa bos,” tegas dia menambahkan.

Sebelumnya, Kepengurusan yang dilantik pada Sabtu (30/11/2024) lalu, merupakan hasil Musyawarah Nasional PBSI di Surabaya pada 10-12 Agustus 2024 lalu.

Fadil Imran terpilih secara aklamasi setelah memaparkan visinya untuk mewujudkan bulu tangkis sebagai sumber kebanggaan dan kegembiraan bangsa.

Selain visi tersebut, Fadil juga mengajak seluruh insan bulu tangkis Indonesia untuk mewujudkan PBSI persatuan dan PBSI gotong royong, untuk mengatasi berbagai masalah komunikasi dan keorganisasian yang sempat berdampak pada pencapaian prestasi.

Dalam menyusun struktur organisasi dan pengisian kepengurusan, PP PBSI menggandeng Dayalima, sebuah perusahaan konsultan manajemen organisasi dan SDM yang telah berdiri 25 tahun di Indonesia.