Tutup Debat, Mahfud Nyanyikan Lagu Ebiet G Ade

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md menutup debat  dengan menyanyikan beberapa bait lagu berjudul ‘Berita Kepada Kawan’ karya Ebiet G. Ade, sebagai sindiran sekaligus peringatn tentang kerusakan lingkungan.

Mulanya, Mahfud menyinggung mengenai tumpulnya hukum di Indonesia. Ia pun menyampaikan bahwa ajang debat ini menjadi salah satu langkah penting dalam menentukan nasib bangsa kedepannya.

“Masalah utamanya adalah pedang hukum kita itu tumpul. Kalau pedang hukum tidak tumpul kita pasti bisa tabrak habis-habisan. Program pembangunan akan berjalan dengan baik,” kata Mahfud dalam paparannya di debat keempat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

Ia pun menyampaikan permintaan maafnya kepada publik atas dampak buruk pencemaran lingkungan. Menurutnya, penecemaran dan kerusakan tersebut terjadi akibat pemerintah mengesampingkan pembangunan yang pro terhadap lingkungan.

“Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu itu huni,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia pun kembali menyinggung salah satu ayat dalam Al-Quran, yakni Surat Ar-Rum ayat 41 mengenai perintah Allah SWT untuk menjaga lingkungan. Ia pun kembali mempertegas pernyataan tersebut dengan menyanyikan beberapa baik lagu berjudul Berita Kepada Kawan karya Ebiet G. Ade.

“Kalau terjadi kerusakan di daratan dan lautan dan terkait ini saya teringat lagu Ebiet G Ade yang berbunyi begini, ‘Barangakali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa’,” tutur dia.

Mahfud mengatakan, untuk memperbaiki dosa-dosa tersebut, Mahfud bertekad untuk memperjuangkan hak masyarakat atas kekayaan lingkungan. Ia pun juga memastikan akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi hingga menagih utang ke dunia internasional.

“Kami berjanji kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu-cucu. Kita akan tagih dunia internasional untuk membayar utang-utang yang telah merusak pembangunan,” tuturnya. 

Sumber: Inilah.com