Berbulan-bulan Jauh dari Anak, Pengorbanan Bayu Peni Berbuah Emas di MMA


Di balik kemenangan Bayu Peni Hendrasswari, peraih medali emas kategori Women -47,6 kg MMA pada GAMMA World MMA Championships 2024, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu yang penuh pengorbanan. Atlet kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, ini harus meninggalkan anaknya selama berbulan-bulan untuk menjalani persiapan intensif.

Pengorbanan Demi Sang Anak

Setelah memastikan kemenangan atas petarung Nikaragua, Ana Cruz, dengan keputusan mutlak, Peni mengungkapkan rasa syukurnya sekaligus mendedikasikan medali emas tersebut untuk sang putri.

“Saya sudah berjuang habis-habisan, bahkan rela meninggalkan anak di rumah selama berbulan-bulan. Jika usaha saya tidak maksimal, rasanya tidak adil bagi pengorbanan yang telah saya lakukan,” ujar Peni usai pertandingan di Dewa United Arena, Pagedangan, Banten, Sabtu (14/12/2024).

Target Juara yang Terbayar Lunas

Peni mengaku bahwa sejak awal ia sudah menargetkan gelar juara di ajang ini. Sebagai pengalaman pertamanya di kejuaraan dunia MMA, tekad tersebut membakar semangatnya untuk memberikan yang terbaik.

“Medali emas ini saya persembahkan untuk anak saya. Perjuangan ini saya dedikasikan sepenuhnya untuknya,” ungkapnya haru.

Hasil Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia MMA

Indonesia mengirimkan empat atlet ke babak final, tetapi hanya Peni yang berhasil membawa pulang medali emas. Tiga atlet lainnya harus puas dengan medali perak:

  • Abdul Sofyan kalah dari Sairan Sagyndykov (Kazakstan) di kategori Men -65,8 kg Striking MMA.
  • Vallensia Fahira Hotmauli dikalahkan oleh Veronika Zajicova (Republik Ceko) di kategori Women -52,2 kg Striking MMA.
  • Puja Riyaya tumbang dari Enzo Nahuel Vincente (Argentina) di kategori Men -70,3 kg Striking MMA melalui KO di ronde pertama.

Secara keseluruhan, Indonesia mengoleksi 1 medali emas, 3 medali perak, dan 11 medali perunggu di kategori senior.

Apresiasi Ketua Umum PB Pertacami

Meski hanya meraih satu emas di kategori senior, Ketua Umum PB Pertacami, Tommy Paulus Hermawan, tetap memberikan apresiasi atas kerja keras para atlet Indonesia. Menurutnya, bertarung melawan lebih dari 600 atlet dari 63 negara bukanlah hal mudah.

“Kami bangga dengan perjuangan para atlet. Mereka telah menunjukkan semangat luar biasa melawan petarung terbaik dunia. Ini pencapaian yang patut disyukuri,” kata Tommy.

Dedikasi yang Menginspirasi

Kisah Bayu Peni Hendrasswari bukan hanya tentang medali emas, tetapi juga dedikasi seorang ibu yang mengorbankan kebersamaan dengan anaknya demi membanggakan Indonesia. Perjuangannya menginspirasi tidak hanya atlet, tetapi juga masyarakat luas tentang pentingnya kerja keras dan pengorbanan untuk meraih mimpi.