PBB Desak Israel Hentikan Pelanggaran terhadap Kedaulatan Teritorial Suriah


Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak Israel untuk menghentikan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers, Kamis (19/12/2024), Guterres mengecam serangan udara ekstensif Israel di Suriah yang ditujukan untuk menghancurkan persenjataan strategis dan infrastruktur militer.

Dia juga mengecam masuknya pasukan Israel ke dalam zona demiliterisasi antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

“Tindakan-tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dan harus dihentikan. Biar kami perjelas, tidak boleh ada kekuatan militer di zona pemisahan, selain pasukan penjaga perdamaian PBB dan pasukan penjaga perdamaian PBB harus memiliki kebebasan bergerak untuk melaksanakan tugas penting mereka,” ujar Guterres.

Dia pun menekankan Israel dan Suriah harus menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Pemisahan 1974 atau 1974 Disengagement of Forces Agreement, yang masih berlaku sepenuhnya.

“Ini adalah momen yang menentukan, momen yang penuh harapan dan sejarah, tetapi juga momen yang penuh ketidakpastian. Beberapa pihak akan mencoba mengeksploitasi situasi ini untuk kepentingan mereka sendiri. Namun, sudah menjadi kewajiban masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Suriah yang telah sangat menderita,” kata Guterres.

Rusia Kutuk Pencaplokan Wilayah Suriah oleh Israel

Rusia mengutuk pencaplokan wilayah Suriah oleh Israel, kata Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers akhir tahun yang digelar pada Kamis.

“Berbagai pihak dapat menilai bahwa Israel sedang bertindak sesukanya. Rusia mengutuk perampasan wilayah Suriah mana pun. Ini jelas, posisi kami di sini tidak tunduk pada penyesuaian apa pun,” ucap Putin.

“Namun, Israel juga menyelesaikan masalah terkait keamanan untuk dirinya sendiri,” lanjut pemimpin Rusia tersebut.

Rusia berharap Israel akan menarik diri dari wilayah Suriah suatu hari nanti, tetapi kini Israel terus mengirim pasukan ke Suriah dan memperkuat posisinya di sana, kata Putin.

“Bagaimanapun juga, penerima manfaat utama dari peristiwa yang sedang berlangsung di Suriah… Penerima manfaat utama, menurut pendapat saya, adalah Israel,” Putin menambahkan.

Selain itu, Putin menyerukan adanya penyelesaian masalah Kurdi dengan otoritas yang menguasai wilayah Suriah.