Tanpa jeda panjang, Proliga langsung tancap gas di awal tahun. Hanya tiga hari berselang dari pergantian tahun, kompetisi bola voli profesional paling bergengsi di Indonesia ini siap menggebrak dengan laga perdana pada 3 Januari 2025. Pekan pembuka yang dihelat di Semarang, Jawa Tengah, pada 3-5 Januari, akan menyajikan 31 pertandingan seru di bawah komando Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) sebagai tuan rumah. Di balik jadwal yang lebih awal ini, tersimpan asa besar untuk mendongkrak prestasi tim nasional.
Berbeda dari musim-musim sebelumnya, “PLN Mobile Proliga 2025” hanya akan diramaikan oleh 12 tim, menyusut dari 14 tim pada dua musim terakhir. Jumlah ini merupakan kemunduran jika dibandingkan dengan tiga musim sebelum 2023 dan 2024 yang konsisten diikuti 12 tim, atau bahkan 16 tim pada musim perdana Proliga tahun 2002.
Meski jumlah peserta berkurang, Proliga 2025 diprediksi tetap menyuguhkan persaingan sengit. Terlebih dengan absennya juara bertahan putri, Jakarta BIN, dan peringkat ketiga putra musim lalu, Jakarta STIN BIN. Kekuatan tim pun diprediksi lebih merata.
“Penyelenggaraan Proliga 2025 ini tidak akan kalah bergengsi. Ada sebaran pemain yang merata di klub-klub peserta, baik lokal maupun asing. Persaingan akan tetap ketat,” tegas Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sudjarwo, di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Optimisme Imam juga didasari oleh kembalinya tim tersukses Proliga, Surabaya Samator, di sektor putra. Sementara di sektor putri, tim debutan Yogya Falcons siap memberikan kejutan. Selain Surabaya Samator, tim putra yang akan berlaga adalah Jakarta Bhayangkara Presisi, Jakarta Lavani Livin Transmedia, Palembang Bank Sumselbabel, dan Jakarta Garuda Jaya. Di sektor putri, Yogya Falcons akan bersaing dengan Jakarta Electric PLN, Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Pertamina Enduro, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Bandung BJB Tandamata, dan Jakarta Livin Mandiri.
Sinkronisasi Jadwal, Kunci Prestasi Timnas
Lebih dari sekadar kompetisi antarklub, Imam berharap Proliga 2025 menjadi katalisator bagi prestasi tim nasional. Jadwal yang lebih awal diharapkan dapat mensinkronkan agenda kompetisi domestik dengan kejuaraan internasional, berkaca dari pengalaman pahit di AVC Challenge Cup 2024.
Pada edisi sebelumnya, bentrok jadwal Proliga dengan AVC Challenge Cup membuat timnas putri tak bisa turun dengan kekuatan penuh. Pemain-pemain kunci seperti Megawati Hangestri Pertiwi, Wilda Siti Nurfadhilah, dan Agustin Wulandhari absen. Alhasil, timnas putri yang bermaterikan pemain muda minim pengalaman hanya mampu meraih dua kemenangan dari enam laga dan finis di peringkat ketujuh dari 10 peserta, jauh merosot dari pencapaian sebagai runner-up pada tahun sebelumnya.
Jadwal Proliga 2025 yang dimulai lebih awal diharapkan dapat menghindari bentrok serupa. Putaran kedua Proliga 2024 yang baru rampung pada 19 Mei, hanya berselang tiga hari sebelum AVC Challenge Cup 2024 dimulai, menjadi pelajaran berharga.
Proliga 2025, Ajang Lahirnya Bintang Muda
PP PBVSI juga menaruh harapan besar pada Proliga 2025 sebagai ajang lahirnya pemain muda berbakat yang bisa memperkuat tim U-21 di Kejuaraan Dunia FIVB U-21 pada Agustus 2025. Indonesia bahkan akan menjadi tuan rumah untuk sektor putri yang digelar pada 4-17 Agustus 2025, sementara sektor putra akan diselenggarakan di China pada 18-31 Agustus 2025.
Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty, menjelaskan bahwa Proliga 2025 akan digelar di 11 kota dengan total 90 pertandingan. Musim reguler akan berlangsung dua putaran, dilanjutkan dengan babak final four yang diikuti oleh empat tim putra dan empat tim putri terbaik. Babak grand final akan digelar pada 10 Mei 2025 (putri) dan 11 Mei 2025 (putra).
“Akan ada jeda waktu yang panjang sekitar lima minggu setelah musim reguler selesai pada 17 April 2025. Saat jeda, tim boleh melakukan pergantian pemain hingga sebelum final four sebanyak tiga orang,” ungkap Hanny.