Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan Satu Peta Data Pemilu yang diluncurkan KPU merupakan impian besar penyelenggara pemilu, termasuk Bawaslu. Menurutnya, satu peta data ini pasti sangat bermanfaat bagi masyarakat serta penyelenggara pemilu.
“Ke depan, kita berharap seluruh data pemilih bisa terakses dan bagaimana kondisinya bisa terakses di peta data ini,” ujar Bagja dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Bagja mengungkapkan peta data ini juga bisa digunakan kepolisian, kejaksaan, BSSN untuk melihat proses-proses penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
“Ini merupakan satu prestasi. Kita berusaha untuk lebih baik lagi. Masih ada kekurangan pasti, tetapi saya dan Afif (Ketua KPU) punya komitmen Pemilu 2024 pasti lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Lebih lanjut, Bagja meminta dukungan baik dari Komisi II DPR RI, Kemendagri, dan seluruh pemangku kepentingan supaya penyelenggara pemilu mempunyai satu data baik dalam dan luar negeri.
“Kami berharap kerja sama Bawaslu-KPU senantiasa terjaga dengan baik,” tutur dia.
Dalam forum ini Bawaslu mendapatkan penghargaan dari KPU atas kerja sama pemutakhiran pemilih Pemilu dan Pemilihan 2024. Bagja menerima langsung penghargaan tersebut dari Anggota KPU Betty Epsilon Idroos.
KPU RI baru saja meluncurkan buku peta data Pemilu 2024 sekaligus perjalanan data pemilih Pemilu 2024. Ketua KPU Mochammad Afifudin mengaku ini merupakan cita-cita pihaknya sejak lama sebagai bentuk dokumentasi kinerja KPU selama tahapan pemilu.
“Apa yang kita lakukan ini adalah sejatinya bagian dari mendokumentasikan, mengabadikan kerja-kerja yang sudah luar biasa,” kata Afif di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).
Afif menerangkan, pihaknya selama ini turut mengikuti proses penyelenggaraan Pemilu 2024 yang cukup panjang. Dengan begitu, peluncuran ini juga dalam rangka mendokumentasikan data pemilu yang komprehensif.
“Misalnya perkembangan data pemilih, dulu awal-awal kita menggunakan Sidalih tidak mendadak seperti ini, sidalih disoal banyak orang dan seterusnya. Sekarang hampir bagi kami, sistem yang dipunyai KPU yang paling paten siap karena memang lebih awal punya Itu sidalih menurut kami,” ujarnya.
“Tapi sistem ini akan tidak bisa bicara apapun tanpa data-data yang dilakukan pemutakhiran dan seterusnya,” sambung Afif.
Ia berharap, peluncuran ini nantinya akan bermanfaat untuk akademisi sebagai sumber informasi untuk diteliti.
Afif pun turut mengapresiasi kerja keras Divisi Data dan Informasi (Datin) KPU serta seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan data pemilu.
“Saya kira ini bagian dari lebarannya teman-teman divisi datin Pertama dari proses pemilu tidak terlalu banyak persoalan DPT disoal, jika kita bandingkan dengan periode pemilu-pemilu sebelumnya karena memang ada prosesnya,” tuturnya.