Pengusaha Tambang dan Energi Parkir di Timses 3 Capres, Jatam: Terbanyak Prabowo-Gibran

Jangan kaget jika Pilpres 2024 tetap berpotensi melahirkan kelompok oligarki sektor pertambangan. Karena, banyak politisi dan pengusaha (pemilik) tambang yang masuk tim sukses, atau pendukung di 3 pasangan calon (paslon) capres dan cawapres yang berkompetisi di Pilpres 2024.

“Afiliasi langsung bisnis para pihak ini, kami telusuri relasinya dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan energi. Seluruh informasi yang didapatkan, kami himpun dan analisis’ Kemudian, kami simpulkan menggunakan metode analisis jejaring sosial,” kata Melky di Jakarta, dikutip Selasa (23/1/2024).

Dalam riset bertajuk Jejaring Oligarki Tambang dan Energi di Pemilu 2024, Jatam membeberkan politisi atau pengusaha yang terafiliasi dengan perusahaan tambang di Indonesia. Di paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Jatam setidaknya mencatat ada  8 nama.

Yakni Surya Paloh (SP) pemilik PT Bara Energi Lestari, tambang batu bara di Nagan Raya Aceh. Dia juga pemilik saham PT Media Mining Resources.

Selain itu, SP punya bisnis migas bernama PT Surya Energi Raya yang beroperasi di Cepu, Jawa Tengah. Sejak 2009, anak usaha Media Group ini, berkolaborasi dengan  PT China Sonangol Media Investment.

Kedua, Muhammad Ali akrab disapa Ahmad Ali, menjabat Wakil Ketum NasDem dan Pelatih Kepala Timnas AMIN. Lewat anaknya, Ahmad Ali punya usaha tambang nikel di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Nama perusahaannya, PT Graha Mining Utama dan PT Oti Eya Abadi.

Ketiga, Jusuf Kalla (JK), pengusaha sekaligus politikus senior Partai Golkar, pendukung pasangan AMIN, disebut Jatam memiliki 2 PLTA yakni PT Poso Energy di Poso, Sulteng dan PT Malea Energy di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Keempat, Fachrul Razi, pemilik saham PT Toba Sejahtera milik Luhut B Pandjaitan. Dia juga komisaris PT Mas Arya Tunggal Abadi, tambang pasir kuarsa di Lebak, Banten.  

Kelima, Rachmat Gobel, anggota Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, pemilik PT Panasonic Global Energy, perusahaan baterai, lampu LED, dan perlengkapan sepeda motor.

Keenam, Jan Darmadi, anggota Dewan Pembina Timnas AMIN, bersama Maher Algadri mendirikan Kodel Group. Sektor bisnisnya merambah perminyakan.

Ketujuh, Leontinus Alpha Edison, Co-Capten Timnas AMIN, dikenal sebagai pendiri Tokopedia yang kini bergabung dengan GoJek, menjadi GoTo. Lewat GoTo bersama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), lahir perusahaan patungan bernama PT Energi Kreasi Bersama. Perusahaan ini mengembangkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, dengan brand electrum.

Kedelapan, Susno Duadji, caleg PKB yang masuk anggota Timnas AMIN. adalah pemilik PT Citra Bara Raya dan PT Dirar Duage Energi, perusahaan batu bara di Lahat, Sumatra Selatan.

Sedangkan di paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran, Jatam mencatat jumlah politikus dan atau pengusaha tambangnya, paling banyak.

Mulai dari Prabowo (PT Nusantara Energy dan PT Nusantara Kaltim Coal), Gibran (GK Hebat), Hashim Djojohadikusumo (Arsari Group), Rosan Roeslani (Bumi Resources), Aburizal Bakrie (Bumi Resources), Erwin Aksa (Bosowa Group), Pandu Sjahrir (PT TBS Energy Utama/TBS), Luhut Binsar Pandjaitan (PT TBS Energy Utama/TBS), Airlangga Hartarto (PT Graha Equity Investment, PT Bara Hanyu Kapuas), Bahlil Lahadalia (PT Meta Mineral Pradana. PT Rifa Capital), Bambang Soesatyo (PT Ramadan Prima Nikel Indonesia), Lodewijk F Paulus (PT Puncak Emas Tani Sejahtera), Mahar Algadri (Kodel Group), Hatta Rajasa (Arthindo Group), Ario Bimo (Grupara Ventures), Wishnu Wardhana (Indika Energy), Tatiek Soeharto (Humpuss Group), Bobby Gafur Umar (Bakrie Brothers, PT Maharaksa Biru Energi), Bambang Heri Purnama (PT Tapin Coal Terminal), Arsyadjuniandi Rachman (PT Indonesia Riau Sri Avantika), Wahyu Sanjaya (PT Tripabara),.

Sedangkan kubu paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md pun tak steril dari pengusaha tambang dan energi. Misalnya, Puan Maharani lewat suaminya Happy Hapsoro (PT Rukun Rahardja Tbk), Hart Tanoesudibjo (MNC Energy Investment), Oesman Sapta Odang (OSO Group), Sandiaga S Uno (PT Saratoga Inestama Sedaya Tbk, Adaro), M Arsjad Rasjid (Indika Energy), Oru=ias Petrus Moedak (PT Rukun Rahardja, PTFI), Heru Dewanto (PT Terra Altilium), Andi Ridwan Witiri (PT Rimau Tangguh Perkasa), Stevanus R Adranacus (PT Adi Kartiko Pratama/AKP Nickel Minning).

Masih kata Melky, situasi ini menunjukkan bahwa dunia politik di Indonesia,  masih sangat menggiurkan bagi semua profesi, termasuk pengusaha tambang dan energi. Fenomena ini, tentu saja, rentan dengan konflik kepentingan.

“Dukungan finansial dan politik para pebisnis ini, dikhawatirkan melahirkan praktik rente. Mempertahankan atau merebut kekuasaan untuk mendapatkan kemudahan bisnis dan proteksi politik,” pungkasnya.

Sumber: Inilah.com