Dukung Swasembada Pangan Presiden Prabowo, Industri Sawit Jalankan Tanam Jagung Serentak


Sejumlah industri sawit yang masuk Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan dukungan terhadap upaya Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan. Mereka terlibat dalam program tanam jagung serentak se-Indonesia.

Vice President Investor Relation and Public Affairs PT Astra Agro Lestasi Tbk (AALI), Fenny Sofyan, mengatakan, perseroan melakukan penanaman jagung serentak di lahan anak usaha Grup Astra Agro yang tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. “Kami sangat mendukung program swasembada pangan 2025 dari Presiden Prabowo,” tandas Fenny, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Dia mengatakan, kegiatan tanam agung serentak ini, melibatkan komunitas yang tinggal dan menetap di dalam perusahaan yakni karyawan beserta keluarganya atau disebut sebagai paguyuban.

“Selama ini, kami telah memiliki program pemberdayaan paguyuban yang salah satunya adalah kemandirian pangan dan ekonomi melalui berbagai kegiatan,” kata Fnny.

Saat ini, lanjut Fenny, perusahaan sawit yang membina hamper 500 paguyuban, tersebar di 8 provinsi, terdiri dari 30.000 lebih kepala keluarga. Saat ini, mereka berhasil membudidayakan berbagai jenis tanaman serta mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. “Sehingga memberikan keuntungan bagi kesejahteraananggota komunitasnya,” papar Fenny.

Vice President Partnership Management Astra Agro, Jonet Budiarto mengungkapkan, program tanam jagung serentak ini, sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

“Jagung menjadi salah satu tanaman unggulan. Potensi komoditas jagung dalam kontribusi bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional sangat besar,” ujarnya.

Bukan sekadar bahan makanan, jagung dikenal sebagai bahan baku penting berbagai industri hilir, seperti pakan ternak, tepung, dan makanan olahan lainnya. Di mana, jagung merupakan sumber bahan baku penting untuk 32 sektor industry.

Untuk mendukung program ini, kata Jonet, proses penanaman dilakukan secara sistematis. Mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pengelolaan pasca-tanam. Setiap tahapan dirancang untuk memastikan optimalisasi hasil produksi serta keberlanjutan ekosistem yang ada di sekitar lahan.

“Lahan yang dipilih telah melalui proses kurasi ketat berdasarkan kriteria kesesuaian lahan yang ditetapkan,” ujar Jonet yang juga penanggung jawab pelaksana operasional program swasembada pangan Astra Agro.

Selain persetujuan yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan setempat, penilaian risiko juga dilakukan tim internal perusahaan. Langkah ini, pentig untuk memastikan bahwa program swasembada pangan tidak hanya berorientasi pada produktivitas, tetapi juga tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.