Hujan Ekstrem Ancam Libur Panjang Isra’ Mi’raj-Imlek, Waspada Banjir-Longsor


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi hujan ekstrem yang mengancam musim libur panjang Isra’ Mi’raj-Imlek tahun 2025 ini. Kemungkinan hujan lebat yang disertai petir harus diwaspadai.

“Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan. Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja,” demikian peringatan BMKG, seperti dikutip dari situs resminya, Sabtu (25/1/2025).

“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” lanjut BMKG.

Badan tersebut mencatat, dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini diprediksi bisa berlanjut, khususnya di wilayah Indonesia bagian Selatan.

Menurut BMKG, kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

“Pada periode libur Isra’ Mi’raj dan Imlek, curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi, dengan peningkatan signifikan yang perlu diwaspadai,” tulis BMKG.

Penyebab Peningkatan Curah Hujan

BMKG menjelaskan, pemicunya adalah kombinasi kondisi atmosfer yang aktif, yaitu:

– Angin Monsun Asia yang membawa massa udara lembab yang tinggi,

– Fenomena La Nina lemah yang meningkatkan potensi curah hujan di daerah tropis,

– Gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini aktif di wilayah Indonesia bagian barat,

– Gelombang ekuator lainnya seperti Rossby dan Kelvin yang mendorong pembentukan awan konvektif,

– Tingginya awan konvektif terbentuk di wilayah Indonesia, terindikasi dari nilai prediksi OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang negatif di sebagian besar wilayah yang diprediksi akan berkontribusi pada peningkatan intensitas hujan,

– Pola siklonik yang terdeteksi di wilayah Selat Karimata, Samudra Hindia Barat DayaLampung, Laut Arafuru, Laut Halmahera, dan Samudra Hindia Selatan Jawa juga turut menyebabkan peningkatan potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Pola siklonik ini memicu konvergensi angin dan memperkuat proses pembentukan awan hujan dari perairan, sehingga meningkatkan intensitas hujan di area sekitarnya.

“Sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi kombinasi fenomena angin Monsun Asia, MJO, La Nina lemah, Gelombang Rossby, Gelombang Kelvin, serta sirkulasi siklonik yang memengaruhi pola hujan dan cuaca ekstrem di Indonesia. Dengan dinamika atmosfer yang kompleks, masyarakat diimbau terus mengikuti informasi cuaca terkini dan mempersiapkan diri terhadap potensi dampaknya,” tulis BMKG.

“Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” sebut BMKG.

Peringatan Dini Cuaca Sepekan ke Depan

Prediksi Cuaca Tanggal 25-30 Januari 2025

Secara umum kondisi cuaca periode ini akan hujan ringan.

Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di:

Hujan Sedang-Lebat

Aceh, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, KalimantanTimur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan

Hujan Lebat-Sangat Lebat

Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara. dan Sulawesi Barat

Hujan Sangat Lebat-Ekstrem

Lampung dan Jawa Tengah

Potensi Angin Kencang

Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.