Wabah TBC Melanda Kansas, Dua Orang Meninggal Puluhan Warga Terinfeksi


Wabah tuberkulosis (TBC) yang signifikan dilaporkan melanda Kansas City, menginfeksi puluhan orang, mengakibatkan dua orang meninggal dunia, dan hingga kini masih berlangsung, dengan kasus terbanyak tercatat di Wyandotte County.

Jill Bronaugh, Juru Bicara Departemen Kesehatan dan Lingkungan Kansas, mengutip CNN, kemarin menyatakan bahwa wabah itu pertama kali diidentifikasi pada Januari 2024, namun dua kematian terjadi tahun lalu. Sejauh ini, sedikitnya 67 orang telah menerima perawatan untuk tuberkulosis, sementara 79 lainnya telah didiagnosis dengan bentuk laten penyakit tersebut, yang berarti mereka membawa bakteri tetapi tidak menunjukkan gejala.

Bronaugh memperingatkan bahwa wabah itu masih berlangsung, meskipun para pejabat belum mengungkapkan penyebabnya. Departemen Kesehatan Kansas mencatat bahwa sebagian besar kasus terkonsentrasi di Wyandotte County dan Johnson, sehingga menimbulkan risiko minimal bagi masyarakat umum, termasuk daerah terdekat.

Departemen itu sedang memantau 384 orang terkait paparan TB dan membantu dengan pengujian dan pengobatan. “Meskipun wabah ini lebih besar dari biasanya, risikonya tetap rendah bagi masyarakat umum,” kata juru bicara tersebut.

Tuberkulosis terutama disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara oleh orang yang terinfeksi melalui batuk, misalnya. Setiap tahun, sekitar 10 juta orang di seluruh dunia terjangkit TBC, meskipun sebenarnya penyakit ini dapat dicegah dan diobati. Penyakit ini merenggut sekitar 1,5 juta jiwa setiap tahunnya, menjadikannya penyebab kematian akibat infeksi terbanyak di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tindakan pencegahan meliputi skrining, vaksinasi, dan memastikan orang yang terinfeksi menyelesaikan pengobatannya. Akan tetapi, vaksin TB tidak umum diberikan di Amerika Serikat karena tingkat kejadiannya rendah.

WHO menyatakan bahwa orang yang terinfeksi bakteri TB memiliki risiko seumur hidup hingga 10% untuk mengembangkan penyakit tersebut. Sedangkan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah—seperti penderita HIV, penderita diabetes, atau pengguna tembakau—menghadapi risiko penyakit yang lebih tinggi.

Empat staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS berada di lokasi untuk memberikan bantuan pelacakan kontak, pengujian dan penyaringan, serta bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat dalam pendidikan kesehatan.