Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyatakan ketidaksetujuannya atas tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam ‘cawe-cawe’ di Pilpres 2024. Dalam video yang beredar, Denny menyebut keterlibatan Jokowi yang seharusnya bertujuan untuk kepentingan bangsa dan negara, sejatinya hanya ditujukan untuk kepentingan keluarga serta sekelompok orang tertentu.
Posisi Denny sendiri saat ini tengah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan 2 Kalimantan Selatan. Adapun Partai Demokrat pada Pilpres 2024 ini telah menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang didukung oleh Jokowi lantaran putranya turut berkontestasi.
Saat dihubungi inilah.com terkait videonya itu, Denny tidak merespons. Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina menyebut narasi kritik dari Denny Indrayana atas Pemerintahan Jokowi itu merupakan unggahan video lamanya.
“Video lama, mbak,” ucap Jovan singkat saat dikonfirmasi Inilah.com di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Dalam video berdurasi 6,39 detik ini, Denny membeberkan dosa-dosa pemerintah dalam melanggengkan serta memuluskan kekuasaan Jokowi di periode mendatang. Ia bahkan menyebut jalannya Pilpres 2024 sudah cacat ketika Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman memutuskan mengubah aturan batas minimal pendaftaran usia capres-cawapres yang tercantum dalam undang-undang.
“Pilpres 2024 sejatinya telah gagal, telah cacat sejak lahirnya,” kata Denny dalam video yang beredar tersebut.
Selain itu, Denny juga menyebut pasangan calon yang turut didukung oleh partai naungannya itu telah memanipulasi untuk mendaftar di Pilpres 2024. Kecurangan ini pun, ujar Denny, bakal membuka potensi pelanggaran lainnya yang dihalalkan oleh pemerintah.
“Presiden Jokowi telah meletakkan Panglima TNI, Presiden Jokowi sudah memasang orang di Kepolisian Republik Indonesia,” jelasnya.
Atas berbagai kebijakan tersebut, Denny menyebutkan Presiden Jokowi sudah menyatakan ketidaknetralannya sebagai seorang kepala negara. Apalagi, di masa kepemimpinannya, ia juga turut merestui putranya, Gibran, untuk maju dalam Pilpres.
“Maka tidak ada jalan lain, hanya dengan menghentikan Presiden Jokowi, hanya dengan memakzulkan, memecat Presiden Jokowi baru ada harapan Pilpres 2024 berjalan jujur dan adil,” ujar Denny.
Leave a Reply
Lihat Komentar