SDA DKI Jakarta Sebut 38 Polder Belum Berfungsi Optimal, Lahan Warga Jadi Faktor


Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebut sebanyak 38 polder (sistem pengendali banjir yang dilengkapi dengan kolam dan pompa) tidak berfungsi dengan baik untuk mengatasi banjir dari total 52 polder yang dimiliki.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Hendri mengungkap beberapa kendala di lapangan yang menjadi penyebab polder tak berfungsi dengan baik. Seperti masalah lahan hingga perizinan warga yang tinggal di sekitar polder.

“Untuk polder belum memadai kita sudah punya maket polder bangun pompa, cuma drainase-drainase menuju polder itu belum sempurna yang sesuai dengan rencana kita,” ujar Hendri di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Saat ini, sudah ada 14 polder terbangun memadai, 38 polder terbangun belum memadai, dan 18 polder belum terbangun.

Ia menargetkan pembangunan 70 polder untuk mengatasi banjir dapat dirampungkan pada tahun anggaran 2045.

“Jadi target kita kan tadi 70 kawasan itu kita akan selesaikan sampai 2045. Itu target kita,” kata Hendri.

Ia mengatakan, pihaknya telah melaksanakan upaya pencegahan banjir melalui pengerukan rutin, perbaikan infrastruktur, dan pemeliharaan pompa.

“Kita sudah ada prosedur pengendalian banjir, termasuk pompa-pompa kita pelihara dengan baik. Namun, curah hujan yang tinggi tetap menjadi tantangan utama,” ujarnya.

Untuk diketahui, sistem polder merupakan sebuah sistem pengendalian banjir kawasan yang cara kerjanya memerlukan jaringan drainase, kolam penampung, dan rumah pompa.