Realisasi Kredit 2024 Naik 20 Persen, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Berkelanjutan


Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menegaskan, langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya perseroan dalam menjangkau sektor potensial yang masih dapat dimaksimalkan. Terutama dari sisi penyaluran kredit di berbagai wilayah Indonesia.

Hingga akhir 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun. Atau 19,5 persen (yoy). Pertumbuhan kredit cukup solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan, menjadi pendorong utama penyaluran kredit kami,” ungkap Darmawan dalam Paparan Kinerja Kuartal IV 2024 Bank Mandiri secara virtual, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri, lanjut Darmawan, tersebar merata di berbagai daerah di Indonesia. Ini menjadi bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sepanjang 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” kata Darmawan.

Urusan kualitas kredit, jangan khawatir. Bank berlogo pita biru ini, tetap menjaganya. Di mana, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terkendali di level 0,97 persen di akhir 2024. Atau turun 5 basis poin (bps) ketimbang tahun sebelumnya.

“Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan.

Strategi ekspansi kredit, kata dia, Bank Mandiri fokus di sektor-sektor strategis seperti pertanian dan perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah.

Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen (yoy) menjadi Rp913,3 triliun di akhir 2024.

Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6 persen (yoy), menjadi Rp135 triliun per akhir 2024.

Realisasi ini, menurut Darmawan, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan. Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko.

Hal itu tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304 persen di akhir 2024.

“Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” pungkas Darmawan.