Federico Gatti mengaku heran dengan reaksi keras pelatih Como, Cesc Fabregas, terhadap insiden penalti yang tidak diberikan dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Juventus di Stadio Sinigaglia, Sabtu (8/2) dini hari WIB.
Perdebatan terjadi ketika laga masih imbang 1-1. Anastasios Douvikas mengontrol bola dan berlari menuju gawang ketika Gatti menaruh tangannya di dada sang striker, sementara ujung jarinya menyentuh bola dan menggesernya menjauh dari penguasaan Douvikas.
VAR hanya mengevaluasi insiden tersebut secara singkat tanpa meminta tinjauan ulang di lapangan, keputusan yang membuat Fabregas murka.
Gatti Kaget dengan Amarah Fabregas
Ketika diwawancarai oleh Sky Sport Italia usai pertandingan dan diberi tahu tentang reaksi keras Fabregas, Gatti mengaku terkejut.
“Saya benar-benar terkejut, agak aneh bahwa seorang pelatih yang memiliki karier hebat seperti Fabregas mengatakan hal seperti itu,” ujar Gatti.
“Sekarang ini, penalti diberikan untuk sentuhan sekecil apa pun. Sebagai bek, kami tidak diberi perlindungan dan sering kali terlalu dirugikan, seolah-olah kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi di lapangan,” sambungnya.
Gatti Menolak Tren Penalti Mudah
Rekaman menunjukkan bahwa Gatti memang meletakkan tangannya di dada Douvikas dan fokus matanya tertuju pada bola saat ia menyentuhnya dengan ujung jari.
“Saya menaruh tangan di sana untuk menghalangi pergerakan pemain, bukan bola. Masalah dengan VAR adalah sulit menilai seberapa besar kontak yang terjadi,” lanjutnya.
Saat disebutkan bahwa insiden serupa telah menghasilkan penalti di pertandingan lain musim ini, Gatti tetap teguh pada pendiriannya.
“Itulah masalahnya,” tegasnya.
“Saya tidak ingin melihat penalti diberikan untuk sentuhan sekecil ini. Jika penalti seperti ini diberikan kepada kami, saya pun akan marah. Sepak bola tidak bisa dimainkan dengan cara seperti ini,” pungkasnya.
Pernyataan Gatti ini semakin menambah panas perdebatan soal keputusan wasit dan VAR di Serie A, di tengah banyaknya kontroversi terkait keadilan dalam pemberian penalti musim ini.