Puing-puing pesawat maskapai lokal AS Bering Air yang hilang kontak dalam penerbangan, ditemukan sekitar 55 kilometer dari Nome, Alaska, Jumat (7/2/2025). Seluruh penumpang dan awak pesawat yang dilaporkan berjumlah 10 orang, diperkirakan tewas.
Tim SAR dari Penjaga Pantai AS melihat tiga orang yang meninggal di antara puing tersebut. Adapun tujuh lainnya diyakini berada di dalam puing pesawat yang masih belum dapat diakses.
“Tiga orang ditemukan meninggal dunia. Tujuh orang yang tersisa diyakini berada di dalam pesawat, tetapi saat ini tidak dapat diakses karena kondisi pesawat,” kata Penjaga Pantai AS, seperti dikutip AFP, Sabtu (8/2/2025).
Dinas pemadam kebakaran di Nome telah mengerahkan tim untuk mencari sisa-sisa puing pesawat.
“Tim Pencarian dan Penyelamatan Nome sedang bergerak dengan bantuan dari Garda Nasional Udara Alaska,” demikian pernyataan otoritas Alaska.
Menurut pihak kepolisian, pesawat Bering Air yang membawa sembilan penumpang dan satu pilot itu terbang dari Unalakleet ke Nome pada Kamis (6/2/2025) waktu setempat. Kedua kota itu terletak sekitar 150 mil terpisah di seberang Norton Sound.
Melansir NBC News, Direktur Operasi Bering Air David Olson mengatakan pesawat itu terbang dari Unalakleet pada pukul 14.37 waktu lokal. Kontak terakhir pesawat ini terjadi pada pukul 15.15 waktu setempat.
Menurut data situs pemantau penerbangan FlightRadar24, pesawat berjenis Cessna 20B itu hilang setelah terbang selama 38 menit. Posisi terakhir pesawat terbang di atas perairan sebelum radar hilang.
Insiden itu terjadi lebih dari seminggu setelah 67 orang tewas dalam tabrakan di udara antara jet penumpang American Airlines dan helikopter militer Black Hawk di dekat Bandara Nasional Ronald Reagen, Washington DC. Dua hari kemudian, tujuh orang tewas ketika jet transportasi medis jatuh dalam ledakan api di dekat sebuah mal di timur laut Philadelphia.
Kecelakaan beruntun yang terjadi baru-baru ini telah menimbulkan ketakutan di antara beberapa penumpang pesawat di AS.