Untuk mendorong ekonomi bisa tumbuh 8 persen, sesuai target yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, tak seperti membalik tangan. Tak bisa lagi hanya mengandalkan konsumsi, namun investasi harus digenjot.
Berdasarkan perhitungan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, untuk meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen mencapai US$30 miliar hingga US$40 miliar. Atau setara Rp489 triliun hingga Rp652 triliun (kurs Rp16.300/US$).
“Kalau hitungan, ini hitungan kita, itu adalah sebetulnya kalau kita ada investasi 30 sampai 40 miliar dolar AS, itu ideal. Ya, 30 miliar dollar setiap tahunnya, itu ideal,” ujar Arsjad di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Menurut Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC) itu, berdasarkan kajian dari IBC, perlu perlu kerja keras dan cerdas agar perekonomian meroket ke level 8 persen.
“Kalau kita hasil dari white paper yang pernah dibuat ya, white paper itu mengatakan bahwa 8 persen itu bisa. Tapi dengan investasi yang harus ada masuk 30 sampai 40 miliar dolar AS,” kata Arsjad.
Meski berat, kata Arsjad, terdapat keinginan untuk menaikkan target ideal investasi sebesar US$60 miliar per tahun. Untuk mendukung itu, pemerintah harus bisa meraih kepercayaan investor.
Arsjad menyarankan sejumlah bidang yang difokuskan untuk investasi. Misalnya infrastruktur, energi dan pangan. “Misalnya pembangunan infrastruktur. Makanya juga terakhir diskusi ini, bagaimana mendorong investasi infrastruktur. Karena harus kontinyu. Lalu yang kedua, mengenai energi. Di sini juga bisa mendorong dari sisi energi transisi atau energi ketahanan,” jelas Arsjad.
Selain itu, masih menurut bos Indika Energy itu, investasi sektor pangan sangat mendesak untuk dikembangkan. Menyangkut banyak orang di dunia, sektor ini sangat menarik investor.
“Lalu bicara about food, itu juga penting. Ini adalah juga bisa memuat ekonomi growth. Karena di mana pun kita mempunyai 210 juta manusia. Ini investasi yang menarik,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani mengatakan, target pemerintah untuk realisasi investasi pada 2025 sebesar Rp 1.905,6 triliun.
Menurut Rosan, target itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada 2025. “Untuk tahun 2025, memang yang ditargetkan adalah 1.905,6 triliun atau peningkatan 15,5 persen dalam rangka kita mencapai, ditargetkan oleh pemerintah, pertumbuhan 5,3 persen,” ujar Rosan dalam pemaparan realisasi investasi kuartal IV 2024 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Sementara itu, target realisasi investasi dalam lima tahun, yakni 2025 hingga 2029 sebesar Rp13.032,8 triliun. Target tersebut berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Rosan mengatakan, target realisasi investasi untuk lima tahun ke depan bisa dicapai pemerintah. Sebab selama 10 tahun terakhir total realisasi investasi yang bisa dicapai pemerintah sekitar Rp9.000 triliun.