Orang Tua Wajib Tahu, Ini Jenis Pemeriksaan CKG untuk Anak Sekolah: Ada Cek Talasemia


Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) resmi dimulai Senin (10/2/2025). Namun, pemeriksaan untuk anak usia sekolah 7-17 tahun belum dilakukan dan baru akan dimulai pada tahun ajaran baru, Juli 2025.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumivi mengatakan layanan untuk anak usia sekolah cenderung berbeda dari orang dewasa dan siklus hidup lainnya baik bayi baru lahir, balita maupun lansia.

Pemeriksaan bagi anak usia sekolah juga tidak dilakukan di Puskesmas, melainkan melalui layanan jemput bola yang langsung mendatangi sekolah masing-masing.

“Nanti pemeriksaan kesehatan sekolah untuk SD, SMP SMA, mulai berjalan Juli. Usia 7-17 tak ikut yang cek pemeriksaan yang (jalur) ulang tahun. Ikutnya nanti yang pemeriksaan gratis di sekolah mulainya saat tahun ajaran baru. Program sedang kita siapkan mulai Juli,” ungkapnya, Jakarta, Kamis (13/02/2025). 

Perlu diingat, pemeriksaa usia pelajar ini tak masuk dalam kategori Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun yang digelar mulai kemarin.

Pemisahan antara pemeriksaan kesehatan ulang tahun dan pelajar dilakukan agar beban fasilitas kesehatan pemerintah tetap terjaga dan tidak terlalu berat.

“Ada yang tanya kok yang usia segini enggak masuk? Karena kita pisahkan agar atur beban pelayanan di faskes kita. Jadi usai 7-17 supaya enggak masuk di pemeriksaan gratis ultah, tapi cek kesehatan di sekolah,” katanya.

Dalam paparannya, Kemenkes menetapkan 11 jenis pemeriksaan bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan menjalani 13 jenis pemeriksaan, termasuk skrining talasemia dan anemia, sementara siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mendapatkan 12 jenis pemeriksaan.

Lantas apa saja pemeriksaan yang akan didapatkan anak usia sekolah dalam program Cek Kesehatan Gratis pelajar ini?

A. SD (7 – 12 tahun)

1. Status Gizi – Pengukuran berat dan tinggi badan untuk menilai pertumbuhan.

2. Merokok (Kelas 5-6) – Edukasi dan pemantauan terkait kebiasaan merokok.

3. Tingkat Aktivitas Fisik (Kelas 4-6) – Evaluasi aktivitas fisik harian siswa.

4. Tekanan Darah – Pengukuran tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi atau hipotensi.

5. Gula Darah – Pemeriksaan kadar gula darah untuk mendeteksi diabetes.

6. Tuberkulosis – Skrining gejala TBC.

7. Telinga – Pemeriksaan kesehatan telinga.

8. Mata – Pemeriksaan kesehatan mata.

9. Gigi – Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.

10. Jiwa – Evaluasi kesehatan mental.

11. Hati (Hepatitis B) – Skrining Hepatitis B.

B. SMP (13 – 15 tahun)

1. Status Gizi

2. Merokok

3. Tingkat Aktivitas Fisik

4. Tekanan Darah

5. Gula Darah

6. Tuberkulosis

7. Talasemia (Kelas 7) – Pemeriksaan kelainan darah bagi siswa dengan riwayat keluarga talasemia.

8. Anemia Remaja Putri (Kelas 7) – Skrining anemia pada siswi.

9. Telinga

10. Mata

11. Gigi

12. Jiwa

13. Hati (Hepatitis B dan C)

C. SMA (16 – 17 tahun)

1. Status Gizi

2. Merokok

3. Tingkat Aktivitas Fisik

4. Tekanan Darah

5. Gula Darah

6. Tuberkulosis

7. Anemia Remaja Putri (Kelas 10)

8. Telinga

9. Mata

10. Gigi

11. Jiwa

12. Hati (Hepatitis B dan C).