Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Presiden AS Donald Trump karena menyalahkan ambisi perluasan aliansi Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) terkait invasi Moskow di Ukraina yang berkepanjangan.
Mewakili Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan invasi Rusia ke Ukraina sejak 2022 berlangsung karena ambisi memasukkan Ukraina sebagai anggota NATO.
“Ia (Trump) adalah pemimpin Barat pertama, dan sejauh ini, menurut saya, satu-satunya yang secara terbuka dan lantang mengatakan bahwa salah satu akar penyebab situasi di Ukraina adalah kebijakan agresif pemerintahan sebelumnya yang berusaha menyeret Ukraina ke dalam NATO,” kata Lavrov dalam sesi tanya jawab dengan anggota parlemen Rusia, Duma, di Moskow, Rabu (19/2/2025).
Mengutip AFP, komentar ini muncul sehari setelah pejabat AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi untuk pembicaraan tingkat tinggi pertama mereka dalam lebih dari tiga tahun.
Pendekatan diplomatik Trump terhadap Moskow telah menimbulkan kekhawatiran di Ukraina, yang khawatir akan disingkirkan dari perundingan perdamaian di masa depan dan dipaksa membuat konsesi besar untuk mengakhiri pertempuran.
Sejak kembali menjabat bulan lalu, Trump telah mengguncang kebijakan luar negeri AS, termasuk mendekatkan diri ke Rusia terkait konflik ini.
Pada Selasa (18/2/2025), Trump bahkan menyalahkan Presiden Volodymyr Zelenskyy atas invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam pernyataan di Mar-a-Lago, Florida, Trump mengatakan keluhan Ukraina karena tidak diajak diskusi bareng AS dan Rusia tak sepatutnya dilontarkan oleh Zelenskyy.
“Saya rasa saya punya kekuatan untuk mengakhiri perang ini dan saya kira hal itu berjalan baik. Namun hari ini saya mendengar [keluhan] ‘Ah, kami tidak diundang’. Hei, Anda sudah berperang selama tiga tahun. Seharusnya Anda mengakhirinya setelah tiga tahun. [Bahkan] mestinya jangan pernah memulainya. Anda bisa saja membuat kesepakatan,” kata Trump, seperti dilansir CNN.
Meski menyemprot Zelenskyy, Trump sendiri menyatakan bahwa dirinya sebetulnya menyukai Zelensky ‘secara pribadi’.
Kendati begitu, menurut Trump, seorang pemimpin berbeda dengan hal-hal yang bersifat pribadi.
“Dia baik, namun saya tidak memedulikan hal pribadi. Saya peduli tentang bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan. Anda memiliki kepemimpinan sekarang yang memungkinkan perang terjadi di mana seharusnya tidak pernah terjadi,” ucap Presiden AS itu.
Dalam konferensi pers, beberapa hari sebelum pelantikannya, pada Januari lalu, Trump juga secara langsung menyalahkan langkah pendahulunya, Presiden Joe Biden yang ngotot ingin memasukkan Ukraina sebagai anggota NATO sebagai pemicu invasi.
“Sebagian besar masalahnya adalah Rusia, selama bertahun-tahun-jauh sebelum Putin-telah mengatakan: ‘Ukraina tidak boleh menjadi bagian dari NATO’,” kata Trump dalam konferensi pers pada 7 Januari 2025.
“Namun, entah bagaimana, Biden berkata: ‘Tidak, mereka harus bisa bergabung dengan NATO.’ Akibatnya, Rusia memiliki ancaman tepat di depan pintu mereka, dan saya bisa memahami perasaan mereka tentang itu,” lanjut Trump.