Kemunculan massa tandingan yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai jalani pemeriksaan, membuat simpatisan Hasto geram dan memerintahkan polisi untuk bubarkan.
Bahkan orator simpatisan Hasto mengancam akan turun tangan membubarkan paksa massa tandingan. “30 menit kedepan tidak bubar, kami akan pukul mundur,” tegas orator di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Orator simpatisan PDIP juga menyerukan massa agar menandai koordinator lapangan dari kubu seberang. “Kawan-kawan satgas tandain korlapnya kalau pak polisi tidak bisa menangkap korlapnya kita yang akan tangkap korlapnya,” ucap orator.
Bukan cuma massa tandingan, KPK pun tak luput dari ancaman pendukung Hasto. “Teman-teman jika Pak Hasto tidak keluar dan pakai rompi, kita geruduk masuk,” kata orator itu dari atas mobil komando.
Diketahui, Hasto memenuhi pemanggilan KPK usai sebelumnya sempat mangkir pemeriksaan, dengan alasan fokus mempersiapkan dua gugatan praperadilan.
Dia tiba sekitar pukul 09.45 WIB didampingi oleh tim penasihat hukumnya seperti Todung Mulya Lubis, Maqdir Ismail, Ronny Talapessy dan Patra Zen. Kader senior PDIP Ribka Tjiptaning, Komarudin Watubun, Deddy Sitorus, Guntur Romli, juga turut menemani Hasto.
Hasto mengaku siap jika dalam pemanggilan ketiga sebagai tersangka hari ini, dirinya akan berakhir jadi tahanan penyidik KPK. “Ya sudah siap lahir batin,” ujar Hasto.
Jelang pemeriksaannya sebagai tersangka, Hasto masih bersikeras bahwa dirinya di politisasi. Bahkan kedatangannya yang terlambat juga disebutnya karena ada intimidasi. “Sejak awal kami memahami bahwa begitu banyak agenda-agenda politik terkait dengan kasus saya,” ujar Hasto.
Hingga berita ini diterbitkan, Hasto masih digarap penyidik. Hingga pukul 14.07 WIB, Hasto masih berada di ruang pemeriksaan di lantai 2, Hasto masuk ke ruang pemeriksaan sejak pukul 10.11 WIB. Artinya, sudah 4 jam lebih Hasto masih diperiksa.