Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) mendorong pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) mampu menciptakan produk berkualitas tinggi. Agar bisa bersaing dengan produk impor.
Mendag Busan menyampaikan, diperlukan keberanian untuk berinovasi agar produk-produk yang dihasilkan UMKM lebih berdaya saing. Misalnya, memiliki kemasan yang berkualitas dan menarik, desain produk yang menarik hingga berciri khas.
“Pokoknya kalau kita punya daya saing yang bagus nggak akan kalah dengan impor. Makanya UMKM kita ajarin tadi misalnya kita ada pendampingan, itu tidak hanya desain tapi packaging dan segala macam itu diajarin semua, biar kita punya daya saing dengan negara lain,” ujar Mendag Busan di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Produk yang berdaya saing ekspor, kata Budi, secara otomatis memiliki standar global dan dapat memenuhi kualitas yang diinginkan konsumen dalam negeri.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun berkomitmen untuk membantu produk-produk berstandar internasional milik UMKM dapat masuk ke pasar ekspor.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan presentasi bisnis (pitching) dengan perwakilan perdagangan RI di 33 negara mitra dagang dan pertemuan bisnis (business matching) dengan buyer mancanegara. Melalui kegiatan-kegiatan ini, Kemendag berupaya mempertemukan UMKM dengan buyer potensial di berbagai negara.
Dari kegiatan tersebut, pelaku UMKM akan dikenalkan kepada calon pembeli oleh para Atdag dan Perwadag. Pada Januari 2025, tercatat potensi transaksi ekspor dari penjajakan bisnis sebesar 5,22 juta dolar AS atau Rp85,48 miliar.
Nilai ini terdiri atas transaksi pembelian sebesar 1,55 juta dolar AS dan potensi transaksi dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) sebesar 3,67 juta dolar AS.
“Kan pitching itu UMKM memperkenalkan produknya presentasi, setelah presentasi kan dia harus cari buyer. Maka kita kasih kesempatan dia cari buyer, setelah pitching harus cari buyer,” kata Mendag Busan.