Kementan Dorong Kontribusi Swasta untuk Tingkatkan Kualitas SDM Sawit


Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong industri sawit nasional terus mengembangkan diri. Termasuk menumbuhkan sumber daya manusia (SDM) unggulan sektor sawit.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam menghadapi tantangan global. Termasuk alam menciptakan SDM sawit unggulan.

“Isu-isu ini sangat menonjol bagi negara penghasil maupun konsumen minyak sawit, Termasuk bagaimana melahirkan SDM unggulan sektor ini,” ujar Sudaryono, Jakarta, dikutip Jumat (21/2/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi pemerintah dengan swasta diperlukan untuk berbagi pengalaman, serta mencari solusi yang komprehensif.

“Dalam mengatasi tantangan ini dibutuhkan kerja sama antara pemerintah maupun sektor swasta untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi serta strategi pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan praktik pertanian berkelanjutan, inovatif dan upaya penelitian kolaboratif,” jelas Mas Dar, sapaan akrabnya.

Sebelum Wamentan Sudaryono bicara soal peningkatan kualitas SDM sawit, Wilmar Group sudah melakukannya lewat program ikatan dinas.

Program ini menyasar lulusan SMA berprestasi ntuk selanjutnya diberikan beasiswa. Program ini bekerja sama dengan Institut Stiper (Instiper) Yogyakarta.

Selama delapan tahun, program ikatan dinas ini, berhasil melahirkan sejumlah tenaga profesional bidang sawit yang kini menduduki posisi kunci di perusahaan.

“Para penerima beasiswa yang mengikuti ikatan dinas mendapatkan kesempatan luas untuk mengembangkan diri serta memberikan kontribusi positif bagi perusahaan,” ungkap Direktur Operasional Wilmar, Cheah Cee Wai.

Saat ini, lanjut dia, alumni program ikatan dinas menempati posisi strategis dalam struktur organisasi. Hasil yang mereka raih merupakan buah dari proses belajar dan kerja keras untuk menjadi profesional di bidangnya masing-masing.

“Kami selalu memberikan kesempatan bagi karyawan untuk terbang lebih tinggi bersama perusahaan,” katanya dalam Wilmar Scholarship Program, Workshop and Graduation di Serang, beberapa waktu lalu.

Dia menilai, program ini cukup berhasil, dengan tingkat keberlanjutan ikatan dinas mencapai 68,75 persen, yang terhitung sejak mereka memasuki Instiper hingga berakhirnya ikatan dinas.

Salah satu penerima beasiswa, Roy Hidayat, yang kini menjabat sebagai Deputi Factory Manager PT Wilmar Padi Indonesia, Serang, menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan memperoleh pengalaman di berbagai industri yang dioperasikan perusahaan.

“Perusahaan telah membuka pintu bagi saya untuk mengembangkan kemampuan. Saya selalu mengambil peluang yang ada,” ujar dia.

Menurut Roy, akses ke pendidikan tinggi dan peluang kerja yang diberikan oleh Wilmar telah membantunya meraih kehidupan yang lebih baik.

“Saya kini dapat membantu keluarga, membeli rumah, dan kendaraan. Saya adalah orang pertama di keluarga yang bekerja di perusahaan berskala global,” tambahnya.

Assistant Supervisor PT Gersindo Minang Plantation, Antonius Umbulero mengungkapkan, bekerja di industri sawit masih langka di daerah asalnya, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang masih didominasi sektor pertanian tradisional.

Program beasiswa ini memberinya kesempatan untuk menimba pengalaman, membangun karakter, serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan bersosialisasi.

“Saya bersyukur bisa mengikuti program beasiswa ini. Saya bisa merasakan perbedaan antara daerah saya dan wilayah lain di Indonesia,” kata Umbulero.