Tim ilmuwan China menemukan virus corona kelelawar baru yang berisiko menular dari hewan ke manusia karena menggunakan reseptor manusia. Virus hampir sama seperti virus COVID-19.
Mengutip South China Morning Post, studi yang dilakukan Laboratorium Guangzhou bersama Akademi Saints Guangzhou, Universitas Wuhan dan dan Institut Virologi Wuhan tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah Cell, Selasa (19/2/2025).
Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa virus corona yang baru ditemukan itu menggunakan reseptor manusia seperti pada virus COVID-19 dan SARS yaitu enzim pengubah angiotensin manusia (ACE2).
Virus tersebut, yang juga disebut HKU5-CoV-2, adalah turunan baru virus corona HKU5 yang ditemukan pada kelelawar pipistrelle Jepang di Hong Kong.
Uji lab mengungkapkan virus tersebut dapat menginfeksi sel manusia dan dan jaringan paru-paru dan usus yang dibudidayakan di laboratorium.
Virus itu juga dapat mengikat reseptor ACE2 pada manusia, kelelawar, dan hewan lainnya, sehingga meningkatkan kemungkinan penularan lintas spesies.
Meskipun HKU5-CoV-2 memiliki kemampuan pengikatan yang lebih kuat daripada strain aslinya dengan rentang inang yang lebih luas, strain ini jauh lebih lemah daripada SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dengan risiko penularan luas antar manusia yang rendah.
China sebelumnya menolak ‘teori yang didukung CIA’ bahwa pandemi COVID-19 berasal dari kebocoran laboratorium yang tidak disengaja di Wuhan, dan bukan penularan alami di pasar tradisional.
Kasus pertama virus COVID-19 dilaporkan di Wuhan, China bagian tengah, pada Desember 2019. Virus tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan karantina wilayah nasional dan menyebabkan hampir tujuh juta kematian.