PSSI Jelaskan Alasan Tunda Liga Putri sampai 2027


Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan alasan mengapa Liga Putri baru dapat digelar pada 2027.

Salah satu alasan utamanya adalah karena talent pool di sepak bola putri masih belum setebal di kategori putra.

“Mudah-mudahan dengan pembangunan grassroot ini, talenta putri kita bisa cukup. Makanya kemarin setelah saya meeting dengan Ibu Vivin (Cahyani), beberapa Komite Eksekutif. Liga Putri, kiita kan maunya 2026, Tapi talent poolnya ini belum tebal. Terbukti tadi U12, U14 sudah mulai, U16 belum,” kata Erick pada jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Sabtu.

“Nah kalau ini kita bisa dapat 50 (pemain) saja, berarti kan di 2027 mereka umur 17 dan 19. Nah mungkin jadi cukup,” lanjut Erick.

Alasan lain utamanya adalah karena PSSI menginginkan kompetisi sepak bola putri dapat dikelola profesional dan berkelanjutan.

“Formula Liga Putri ini kan nanti delapan klub. Ya kita progres kan, memang karena jarak tempuhnya, tidak mungkin pakai pesawat. Ya kan jangan sampai bikin Liga Putri baru dua tahun bengek. Ya punya klub Liga Putri baru setahun tidak bayar gaji. Nah di 2027 kalau bisa 2026,” papar mantan Presiden Inter Milan itu

“Saya mau benar-benar pastikan delapan klub, dia transportasinya kereta (api), bukan pesawat terbang. Karena biaya transportasi harus ditekan. Kalau tidak nanti batuk di tengah jalan,” ujarnya.

Dengan pilihan moda transportasi kereta api, maka Erick memperhitungkan jika klub-klub putri itu untuk langkah awal hanya berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Bali, maka biaya operasional diperkirakan adalah sebesar 8 sampai 14 milyar rupiah per tahun.

“Jadi ini klubnya sudah seperti (klub) Liga 2. Jadi ya ini yang saya pastikan secara ekonominya sehat gitu. Jangan hanya sekedar mau PR (Public Relation)-ing, mau promosi-promosi, ternyata berhenti di tengah jalan. Jadi itu yang kita review. Minggu depan kita rapat lagi Liga Putri, untuk memastikan benar-benar angka ekonominya dan talentanya cukup,” pungkas Erick.