Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir menyampaikan perkembangan terkini terkait calon asisten pelatih lokal yang akan mendampingi Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Hingga saat ini, PSSI masih mencari dua sosok terbaik dari delapan kandidat yang telah diseleksi.
Erick menjelaskan, Kluivert bersama tim kepelatihannya telah meninjau kemampuan para calon asisten pelatih. Namun, mereka belum mengambil keputusan final karena ingin memastikan, kandidat yang dipilih benar-benar memahami filosofi dan standar yang diterapkan.
“Dari Coach Patrick, semua dengan asistennya siap men-training (melatih) delapan calon asisten pelatih lokal ini. Bukan langsung masuk ke tim, ya, tetapi supaya mereka bisa memahami filosofi dan standar mereka. Jadi, sementara ini masih itu keputusannya. Tapi kami masih cari lagi,” ujar figur yang akrab disapa Etho, Minggu (23/2/2025).
Belakangan, ada beberapa nama yang dikabarkan sudah diwawancara oleh Kluivert dan timnya. Termasuk, Kuniawan Dwi Yulianto, Zulkifli Syukur, Bima Sakti hingga Eko Purdjianto.
Saat disinggung mengapa PSSI tidak langsung mengumumkan dua nama yang terpilih, Etho menegaskan keputusan sepenuhnya ada di tangan tim kepelatihan pimpinan Kluivert.
“Saya tidak bisa memaksa tim kepelatihan. Tetapi delapan kandidatnya bagus, makanya di waktu-waktu yang tepat mereka ingin men-training mereka. Tetapi tidak di lapangan untuk sementara ini, kami masih cari lagi,” tambahnya.
Lebih jauh, Etho juga menyoroti pentingnya peningkatan standar kepelatihan di Indonesia. Ia mengungkapkan, dalam dua tahun terakhir, jumlah pelatih di Indonesia telah meningkat drastis dari sekitar 3.000 menjadi hampir 12.000-13.000 orang. Ia tak menampik, standar kepelatihan di Indonesia masih jauh dari kata ideal.
“Ini realita bagaimana PSSI dalam dua tahun terakhir meningkatkan jumlah pelatih. Tadinya 3.000, sekarang hampir 12.000-13.000. Karena memang standar kepelatihan kita jauh tertinggal,” katanya.
Selain kualitas yang belum memenuhi standar, dari segi kuantitas pelatih di Indonesia juga masih terbatas dan belum mencukupi kebutuhan yang ideal.
“Jumlah wasit kita pun jauh tertinggal. Nah, itulah yang kita bangun dalam dua tahun terakhir, jumlah pelatih dan jumlah wasit. Tapi memang standarnya harus terus kami tingkatkan, terutama yang nanti akan menangani tim senior,” tuturnya.