Deputy Director Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menyarankan pimpinan atau kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berasal dari kalangan profesional.
“Sebisa mungkin pimpinan dari kalangan profesional non partai, agar kepercayaan publik dan investor hadir sehingga meminimalkan konflik kepentingan,” ucap Eko kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (23/2/2025).
Ia berharap pimpinan BPI Danantara dapat mengelola secara profesional tanpa campur tangan kepentingan.
“Perlu orang-orang yang tidak rangkap jabatan strategis, karena pasti fokus akan terpecah, implikasinya bisa ke kinerja lembaga yang baru ini,” ujarnya.
Senada, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono juga berharap agar siapapun yang menjabat posisi pimpinan lembaga baru ini, dapat terhindar dari konflik kepentingan.
“Mengenai sosok pimpinan BPI Danantara, tentu kita berharap Presiden menunjuk figur yang memiliki kredibilitas tinggi, rekam jejak yang kuat di bidang investasi, serta keberanian untuk menegakkan tata kelola yang baik good governance. Yang terpenting adalah komitmen mereka untuk menjaga integritas, menghindari konflik kepentingan, dan bekerja semata-mata untuk kepentingan negara,” tegas Sartono kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Minggu (23/2/2025).
Ia menilai dibentuknya BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan memastikan kekayaan BUMN dapat dikelola dengan baik untuk kepentingan nasional.
“Pastinya kami meyakini adanya harapan baru serta energi positif yang kuat dengan didirikannya Danantara ini. Maka kedepan transparansi dan akuntabilitas mempunyai peran yang penting, ditambah dengan pengelolaan manajemen yang professional, fokus pada pertumbuhan jangka panjang, serta penerapan prinsip ESG (Environment, Social, and Governance),” tutur dia.
Oleh karena itu, DPR lanjut Sartono, tentu akan mengawal dan mendukung penuh kebijakan ini dengan memastikan regulasi yang dibuat benar-benar menjamin pengelolaan aset negara yang bertanggung jawab, serta berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Harapan kita, BPI Danantara dapat menjadi instrumen baru yang membawa manfaat besar bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto,” tandasnya.
Kabarnya, ada 3 nama yang dikabarkan memimpin BPI Danantara. Yakni Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani, Wamen BUMN Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir. Ketiganya masuk radar karena dianggap berkeringat saat Prabowo-Gibran berjuang di Pilpres 2024. Jadi, bukan karena profesionalitas namun karena balas budi.