Mirra Andreeva kembali mencuri perhatian dunia tenis dengan meraih gelar WTA 1000 Dubai, setelah menundukkan Clara Tauson dengan skor 7-6(1), 6-1 di final, Sabtu (22/2/2025). Kemenangan ini menjadikan Andreeva sebagai juara WTA 1000 termuda sejak format ini diperkenalkan pada 2009, sekaligus pemain termuda dalam hampir dua dekade yang menembus peringkat 10 besar dunia.
Petenis Rusia berusia 17 tahun 301 hari ini kini resmi berada di peringkat sembilan dunia, menjadikannya pemain termuda yang mencapai posisi ini sejak Nicole Vaidisova pada 2007. Kemenangan ini menegaskan statusnya sebagai bintang masa depan tenis dunia, setelah sebelumnya menorehkan sejarah di Wimbledon dan menembus semifinal French Open 2024.
Andreeva tidak hanya menjuarai turnamen ini dengan gemilang, tetapi juga menyingkirkan tiga juara Grand Slam berturut-turut, yaitu Marketa Vondrousova di babak kedua, Iga Swiatek di perempat final, dan Elena Rybakina di semifinal. Sementara itu, lawannya di final, Tauson, sebelumnya membuat kejutan dengan mengalahkan Aryna Sabalenka, petenis peringkat satu dunia.
“Saya bermimpi duduk di konferensi pers dengan trofi WTA 1000 di sisi saya, dan akhirnya itu terjadi,” ujar Andreeva dengan penuh kebanggaan.
Keberhasilan Andreeva tak lepas dari bimbingan Conchita Martinez, mantan petenis Spanyol yang mulai melatihnya sejak April 2024. Martinez, yang pernah menangani Garbine Muguruza dan Karolina Pliskova, menjadi sosok penting dalam pengembangan mental dan teknis permainan Andreeva.
Petenis yang mengidolakan Andy Murray dan Ons Jabeur ini juga mengungkapkan bahwa dalam momen sulit di final, ia terinspirasi dari LeBron James dan Roger Federer. Kata-kata James tentang kemampuan juara menemukan cara untuk menang meski dalam kondisi buruk menjadi motivasi bagi Andreeva saat tertinggal di set pertama.
Dengan kemenangan ini, Andreeva kini menargetkan untuk menembus peringkat lima besar dunia pada akhir 2025. Namun, ia sadar bahwa mempertahankan performa di level tertinggi bukanlah hal mudah, sebagaimana yang dialami banyak petenis muda sebelumnya.
“Setelah masuk ranking 10 besar, perjalanannya akan semakin sulit. Tapi saya siap untuk tantangan berikutnya,” kata Andreeva.
Gelar WTA 1000 Dubai ini bukan hanya menjadi pencapaian luar biasa bagi Andreeva, tetapi juga menandai kelahiran generasi baru dalam tenis putri. Dengan usianya yang masih belia, dunia tenis kini menunggu apakah remaja asal Rusia ini bisa mempertahankan dominasinya dan menjadi bintang besar di masa depan.