Tekanan semakin besar menghantui Sergio Conceicao di AC Milan. Laporan dari media Italia menyebutkan bahwa masa depannya di San Siro berada dalam bahaya jika tidak segera membalikkan keadaan dalam beberapa pertandingan ke depan. Terungkap bahwa Milan memiliki klausul pemutusan kontrak yang dapat diaktifkan jika Rossoneri gagal mencapai target utama yang ditetapkan pada awal 2025.
Dalam sepekan terakhir, Milan mengalami serangkaian hasil buruk yang semakin memperburuk posisi Conceicao. Rossoneri tersingkir dari Liga Champions di babak play-off setelah kalah agregat dari Feyenoord yang tampil dengan skuat pincang. Tak hanya itu, Milan juga menelan kekalahan 1-2 dari Torino pada akhir pekan lalu, yang semakin memperburuk situasi mereka di Serie A.
Saat ini, Milan terdampar di peringkat ketujuh klasemen dengan 41 poin, terpaut delapan poin dari zona Liga Champions dan tertinggal 16 poin dari rival sekota mereka, Inter Milan, yang memuncaki klasemen sementara.
Klausul Pemutusan Kontrak Terungkap
Menurut laporan Calciomercato.com pada Senin malam, Milan memiliki klausul dalam kontrak Conceicao yang memungkinkan mereka untuk memutus hubungan jika tim gagal lolos ke Liga Champions musim 2025/26.
Bagi manajemen Milan, kualifikasi ke Liga Champions menjadi target utama, bahkan lebih penting dibandingkan perburuan trofi Coppa Italia—satu-satunya kompetisi yang masih bisa dimenangkan Rossoneri musim ini.
Jika Milan berhasil menjuarai Coppa Italia tetapi tetap gagal finis di empat besar Serie A, laporan menyebutkan bahwa Conceicao tetap berisiko kehilangan pekerjaannya di akhir musim.
Gaji dan Durasi Kontrak Conceicao
Kontrak Conceicao bersama Milan berlaku hingga musim panas 2026, dengan gaji sekitar €1 juta per musim. Jika ia bertahan lebih lama, angka ini bisa meningkat menjadi €2 juta per tahun. Namun, dengan performa Milan yang jauh dari ekspektasi, peluang Conceicao bertahan tampaknya semakin menipis kecuali ia mampu membawa tim bangkit dalam beberapa pertandingan ke depan.
Dengan kondisi ini, Conceicao kini berada dalam tekanan besar untuk membalikkan nasib Milan, atau berisiko menjadi korban berikutnya dari ambisi tinggi Rossoneri.