Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol. Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha melakukan pertemuan usai insiden penyerangan kantor Polres Tarakan oleh sejumlah oknum anggota TNI, Senin (24/2/2025).
Irjen Hary mengatakan menegaskan insiden penyerangan Mapolres Tarakan yang diduga dilakukan sejumlah prajurit TNI tidak mengganggu soliditas TNI dan Polri.
“Terkait dengan masalah ini, kami, TNI dan Polri, sudah melaksanakan kegiatan secara berjenjang dan bersama-sama untuk menyelesaikan masalah,” ujar Hary di Tarakan, Selasa (25/2/2025).
Ia menjelaskan pihaknya dan TNI sudah berkoordinasi terkait insiden yang terjadi di lapangan. Bahkan menurutnya, Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Kaltara bersama Polisi Militer TNI hingga Kapolres Tarakan berkoordinasi langsung dengan komandan Kodim dan Batalyon dan telah merumuskan pola-pola penyelesaian pascainsiden penyerangan Mapolres Tarakan.
Hary menyampaikan bahwa Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha memberikan dukungan moril untuk mengembalikan situasi seperti semula.
Rencananya setelah dari Polres Tarakan, Pangdam mengunjungi anggota Polri yang sedang dirawat di rumah sakit di Kota Tarakan untuk memberikan semangat pemulihan.
Sementara itu, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha menegaskan bahwa peristiwa penyerangan Mapolres Tarakan tidak akan merusak soliditas dan solidaritas yang telah dibangun bersama-sama dengan jajaran kepolisian.
Dia juga memastikan bahwa pihaknya akan terus mendalami dan menyelidiki para prajurit TNI yang diduga terlibat insiden penyerangan dan akan menindak sesuai hukum yang berlaku.
“Kita bersama-sama Kapolda ingin mendinginkan suasana dan peristiwa ini tidak akan merusak solidaritas yang sudah kita bangun bersama-sama dengan kepolisian,” ujarnya.
Mengenai kronologis kejadian, Pangdam menyampaikan bahwa Bidang Propam Polda Kaltara dan Denpom TNI masih melakukan penyelidikan.
Ia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan. “Yang jelas, Kapolda dan Pangdam bersama-sama secara berjenjang menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.
Akibat insiden penyerangan Mapolres Tarakan pada Senin (24/2/2025) malam sekitar pukul 23.00 WITA tersebut, enam orang anggota Polri mengalami luka-luka dan saat ini mendapatkan perawatan medis.
“Sama halnya dengan Kapolda, bahwa kami masih terus mendalami dan menyelidiki para oknum dan tentunya nanti akan berhadapan hukum yang berlaku di satuan kami, saat ini masih proses penyelidikan,” tutur Pangdam.