Pebalap sepeda gunung andalan Indonesia, Rama Teguh Adi Pratama, bertekad untuk tetap menjalankan ibadah puasa meskipun harus menghadapi tantangan berat di kompetisi downhill Red Bull Valparaíso Cerro Abajo 2025 yang akan berlangsung di Chile, pada Minggu (2/3/2025) mendatang.
Pelatih Rama, AT Wiryawan, menjelaskan bahwa balapan downhill memiliki karakteristik unik yang tidak terlalu menguras energi seperti balapan Enduro yang sebelumnya dihadapi Rama di berbagai negara. Oleh karena itu, Wiryawan optimis Rama masih bisa menjalankan ibadah puasa selama kompetisi.
“Kalau downhill itu memang agak unik, mungkin tidak terlalu melelahkan seperti waktu di Enduro di Australia. Jadi, persiapan paling penting adalah fisik dan asupan makanan, terutama makanan tinggi protein. Tapi, insyaallah untuk downhill ini, kalau memang bisa puasa, kita tetap puasa. Kalau tidak bisa, ya tidak apa-apa,” kata Wiryawan kepada Inilah.com via sambungan suara, Rabu (26/2/2025).
Perbedaan Downhill dan Enduro
Wiryawan juga mengungkapkan perbedaan mendasar antara balapan downhill dan enduro. Dalam balapan downhill, atlet tidak perlu mengayuh terus-menerus seperti di enduro, karena ada kendaraan yang mengantarkan pebalap ke titik start. Hal ini mengurangi kebutuhan energi yang besar, berbeda dengan disiplin balap lainnya.
“Di Australia dulu, balapannya naik turun terus dan sangat menguras tenaga. Saat itu, pas final, sekitar dua jam sebelum berangkat ke Madrid, dia sudah tidak tahan dan akhirnya berbuka, tapi cuma minum, tidak makan apa-apa,” kenang Wiryawan.
Meski demikian, balapan downhill tetap memerlukan keterampilan dan konsentrasi yang tinggi, meskipun ketahanan fisik tetap menjadi fokus utama dalam persiapan Rama, mengingat cuaca panas yang biasanya menyertai kompetisi di Amerika Selatan.
Tantangan Berlapis di Red Bull Valparaíso Cerro Abajo
“Kalau downhill di Chile ini, naik ke atasnya pakai mobil, jadi tidak terlalu banyak membutuhkan energi besar. Yang lebih dibutuhkan adalah skill dan konsentrasi. Tapi, saya tetap menyiapkan fisiknya untuk menghadapi perbedaan cuaca, karena di sana memang sangat panas,” lanjut Wiryawan.
Puasa Ramadan 1446 H akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, sehari sebelum ajang Red Bull Valparaíso Cerro Abajo digelar. Dengan cuaca panas serta lintasan ekstrem yang harus dilalui, keputusan Rama untuk tetap berpuasa akan menjadi tantangan ganda, baik dari sisi fisik maupun mental.
Apakah Rama Teguh mampu mengatasi tantangan ini dan meraih hasil maksimal di Chile sambil berpuasa? Kita tunggu aksi spektakulernya di Red Bull Valparaíso Cerro Abajo 2025.