Gubernur Bali Wayan Koster mengakui dirinya sehati dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, mangkel Sekjen Hasto Kristiyanto ditahan KPK. Karena itu dia memutuskan tak mengikuti retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) sebagaimana instruksi ketum.
“Tentunya itu instruksi, karena kita lagi prihatin ada situasi kurang mengenakkan di internal kita. Kita harus solid, berempati dengan situasi ini dan bukan kita menolak retret,” ucap Wayan Koster saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-237 Kota Denpasar, Kamis (27/2/2025).
Wayan Koster memastikan dirinya bersama kepala daerah PDIP asal Bali akan hadir dalam retret kepala daerah gelombang kedua di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMP) Kementerian Dalam Negeri di Jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan.
Diketahui, retret kepala daerah gelombang pertama di Akmil, Magelang diikuti sebanyak 503 kepala daerah. Sebanyak 10 daerah tidak hadir termasuk Wayan Koster. Sementara Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama 17 kepala daerah dari PDIP memiliuh hadir di hari keempat.
“Saya, Gubernur Jakarta bersama dengan Pak Wali Kota Jogja (Hasto Wardoyo) dan juga ada 17 lainnya yang bersama-sama dengan kami hari ini kita memulai untuk retret,” kata Pramono saat tiba di kompleks Akmil, Magelang, Senin (24/2/2025).
Pramono tiba di kompleks Akmil sekitar pukul 13.00 WIB menggunakan mobil Toyota Alphard AD 215 AAN. Selain dia, terlihat pula sosok Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu.
Mereka nampak telah mengenakan pakaian kemeja putih dan celana hitam seperti busana kepala daerah peserta retret di Akmil hari ini. Para kepala daerah PDIP ini disambut oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto.
Setelah melayani sejumlah pertanyaan wartawan, Pramono dan kawan-kawan langsung memasuki area retret Lembah Tidar Akmil. Kehadiran Pramono cs ini menambah daftar kepala daerah dari PDIP yang sebelumnya sudah datang pada Minggu (23/2/2025) malam.
Asal tahu saja, langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bikin Ketum Megawati Soekarnoputri berang, hingga mengeluarkan instruksi untuk para kadernya tak mengikuti kegiatan pembekalan kepala daerah di Magelang, Jateng.
Instruksi disampaikan melalui surat bernomor 7294 /IN/DPP//2025 pada Kamis (20/2/2025) bertanda tangan Megawati. Dalam surat ini, Megawati meminta para kader menunda keberangkatan mereka dalam agenda retret kepala daerah yang diinstruksikan Presiden RI Prabowo Subianto. Penundaan ini disebabkan karena dinamika politik nasional usai Hasto resmi ditahan KPK.
Megawati menyatakan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan AD/ART PDIP, khususnya Pasal 28 Ayat 1, yang menyebutkan Ketua Umum memiliki kewenangan penuh dalam mengendalikan kebijakan dan instruksi partai.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” tulis dalam surat tersebut, Kamis (20/2/2025) malam.