Badan sepak bola Eropa (UEFA) secara resmi melarang wasit asal Inggris, David Coote, untuk terlibat dalam aktivitas perwasitan hingga Juni 2026.
Keputusan ini diumumkan UEFA dalam pernyataan resmi pada Jumat (28/2), menegaskan hukuman berat atas tindakan Coote yang dinilai mencoreng integritas sepak bola.
Sebelumnya, Coote telah dipecat oleh badan wasit sepak bola Inggris, Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), pada Desember 2024. Pemecatan tersebut terjadi beberapa pekan setelah ia diskors akibat beredarnya sebuah video di media sosial yang mengarah pada dugaan tindakan tidak pantas terhadap Liverpool dan mantan pelatih mereka, Juergen Klopp.
UEFA mulai menyelidiki Coote pada November 2024 setelah harian The Sun merilis rekaman yang diduga menunjukkan wasit tersebut saat memimpin pertandingan di Euro 2024. Dalam rekaman itu, Coote tampaknya melanggar standar profesionalisme yang ditetapkan oleh UEFA.
Dalam pernyataan resminya, UEFA menyebut bahwa Coote telah melanggar aturan perilaku yang layak dan membawa “olahraga sepak bola, serta UEFA secara khusus, ke dalam keburukan.” Keputusan ini semakin menegaskan bahwa UEFA tidak akan menoleransi tindakan yang merusak citra kompetisi mereka.
Bulan lalu, Coote secara terbuka meminta maaf atas perbuatannya yang berujung pada pemecatan. Dalam keterangannya, ia mengungkapkan bahwa ketakutan menjadi gay membuatnya beralih ke narkoba, yang kemudian mempengaruhi kehidupannya secara profesional maupun pribadi.
Keputusan UEFA ini semakin memperketat pengawasan terhadap perilaku wasit di level tertinggi sepak bola Eropa. Hukuman panjang bagi Coote menjadi sinyal kuat bahwa UEFA ingin menjaga kredibilitas kompetisi mereka dari skandal yang dapat merusak citra sepak bola profesional.