Pertamina Disarankan Gelar Uji Terbuka RON BBM, agar Publik Percaya


Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon ikut menyoroti memudarnya kepercayaan publik terhadap SPBU Pertamina, usai mencuatnya isu blending bahan bakar minyak (BBM) yang dinarasikan pengoplosan.

“Karena berita ‘oplosan’ beberapa hari ini, di mana-mana orang sudah tidak percaya lagi bahwa Pertamax itu benaran isinya RON 92. Minimal sekarang curiga. Barusan aku mau isi minyak juga punya perasaan sama. Termasuk Pertalite pun jangan-jangan RON juga sudah dibawah 90, sama dengan pendahulu yang digantikannya (yakni) Premium,” ucap Jansen melalui akun X (Twitter) pribadinya di akun @jansen_jsp dikutip Jumat (28/2/2025).

Guna mengatasi kecurigaan publik, dia menyarankan agar Pertamina dapat membuat tim independen, yang tugasnya menguji RON Pertamax dan Pertalite.

“Bahkan kalau perlu sekalian BBM jenis lainnya seperti Pertamax Turbo juga diuji. Apa benar RON-nya 98? Jangan-jangan sebagaimana pikiran publik ini juga kena ‘oplos’, nilai RON-nya dibawah 98. Padahal jenis BBM ini harganya mahal sekali. Dibeli agar mobil awet dan sehat, ternyata hasilnya ‘zonk’,” sambungnya.

Komisi VI dan XII DPR RI yang merupakan mitra Pertamina, dia dorong untuk menginisiasi cara ini agar tidak ada lagi keraguan di masyarakat untuk mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina.

“Agar soal ini jadi terang benderang di publik dan masyarakat sehingga rasa curiga jadi hilang. Ini juga akan membantu tumbuhnya kembali kepercayaan publik kepada Pertamina dan produk-produknya,” tegas Jansen.

Ia meyakini masyarakat di Indonesia akan berkurang rasa curiganya, bila memang ada bukti yang konkret di depan mata.

“Rasa curiga itu kadang pembuktiannya harus kembali ke cara ‘tradisional’, yaitu dilihat mata langsung. Baru tumbuh lagi kepercayaan. Inilah kalau di dunia hukum disebut ‘aliran Thomas’, melihat baru percaya!” tuturnya.