Pengembangan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) menjadi langkah strategis dalam upaya mengurangi beban subsidi energi dan transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan. Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet, menyatakan pentingnya mengoptimalkan sumber daya gas bumi Indonesia yang mencapai 2,269 trillion British Thermal Unit (tbtu), cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik selama sekitar 60 tahun.
Penggunaan Jargas di rumah tangga dinilai sebagai solusi efektif untuk mengurangi subsidi energi yang terus meningkat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi subsidi energi tahun 2023 sebesar Rp159,6 triliun, dengan Rp95,7 triliun di antaranya dialokasikan untuk subsidi BBM dan LPG.
“Cadangan gas Indonesia cukup besar untuk mendukung penyelenggaraan program Jargas,” ungkap Yusuf kepada inilah.com, Senin (29/1/2024).
Optimalisasi Jargas diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG yang memberatkan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia. Yusuf menyebutkan bahwa pengembangan infrastruktur Jargas membutuhkan investasi awal yang signifikan, tetapi menawarkan manfaat jangka panjang, termasuk pengurangan impor LPG.
”Di sisi lain, Penggunaan gas oleh rumah tangga secara proporsi itu relatif masih kecil sehingga sebenarnya memang pemerintah punya ruang untuk mengembangkan Jargas sebagai sekali lagi, alternatif pengganti LPG saat ini,” terusnya.
Selain Yusuf, Pengamat energi Iwa Garniwa juga menekankan pentingnya pengembangan Jargas untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap gas. Pemerintah, melalui BPH Migas, telah membangun infrastruktur Jargas dengan dukungan APBN dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Hingga Desember 2023, sekitar 800 ribu Sambungan Rumah (SR) telah terhubung dengan Jargas yang dikelola PGN, dengan target tambahan 117.000 SR pada 2024.
”Memang Jargas ini harus dikembangkan. Dampaknya akan meningkatkan keandalan dan juga akses masyarakat untuk mendapatkan gas,” tegasnya.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini, mengonfirmasi komitmen PGN dalam mendukung pemerintah untuk mengoptimalkan gas bumi sebagai energi transisi. PGN membiayai pembangunan Jargas dari dua sumber, yaitu APBN dan dana internal perusahaan.
Program Jargas diharapkan tidak hanya memberikan solusi untuk menghemat subsidi energi, tetapi juga mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) dan Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung pemerintah.
”Dengan dukungan harga pasokan gas yang kompetitif dan dilakukannya penyesuaian harga jual gas secara berkala menyesuaikan daya beli masyarakat kami meyakini Jargas akan memberikan manfaat yang luas bagi negara dan masyarakat,” tutupnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar