Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani), Ita Yuliati Irawan, memastikan persiapan Kejuaraan Dunia Senam artistik atau Artistic Gymnastic World Championships 2025 tetap berjalan, meski kebijakan efisiensi anggaran pemerintah berdampak pada berbagai aspek penyelenggaraan.
Hingga saat ini, Ita mengatakan pihaknya bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) terus berkoordinasi untuk memastikan turnamen internasional tersebut dapat berlangsung sesuai rencana.
“Terkait dengan penyelenggaraan World Championship, sampai saat ini kami masih terus mempersiapkannya bersama tim Kemenpora dan LPDUK sebagai pendamping Kemenpora,” kata Ita saat dihubungi Inilah.com, Sabtu (1/3/2025).
“Kami sudah menyerahkan Rencana Induk (Renduk) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang saat ini sedang dalam evaluasi oleh Kemenpora dan Kemenkeu,” ujar dia menambahkan.
Ita sendiri tak menampik kebijakan efisiensi membuat pihaknya harus melakukan beberapa penyesuaian agar Kejuaraan Dunia Senam 2025 dapat terselenggara dengan baik.
Meski demikian, ia menegaskan penyesuaian dilakukan secara selektif, tanpa memengaruhi aspek-aspek yang berdampak langsung pada penyelenggaraan pertandingan.
“Kebijakan pemerintah dalam efisiensi tentu berdampak pada hal ini, dan kami berusaha melakukan efisiensi di berbagai divisi. Yang pasti tidak terdampak terhadap hal-hal yang sudah ditetapkan dalam bidding document,” ungkap Ita
“Pada prinsipnya, pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh Kemenpora, masih terus mendukung kami demi terselenggaranya World Championship mendatang,” kata dia melanjutkan.
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 (2025 World Artistic Gymnastics Championships) akan diselenggarakan pada 19-25 Oktober 2025 mendatang. Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah ajang prestisius ini setelah ditunjuk oleh Federation Internationale de Gymnastique (FIG).
Kejuaraan ini merupakan edisi ke-53 dalam sejarah World Artistic Gymnastics Championships dan akan menjadi yang pertama kali diadakan di Indonesia. Ajang ini diharapkan menjadi momentum penting bagi perkembangan senam artistik nasional serta pembuktian kapasitas Indonesia dalam menyelenggarakan turnamen olahraga bertaraf dunia.