Pelatih Oxford United, Gary Rowett tak mampu menutupi perasaan kecewanya setelah timnya kembali gagal mengamankan kemenangan di pekan ke-35 Divisi Championship Liga Inggris kontra Conventry City.
Tampil di kandang sendiri di Stadion Kassam, Sabtu (1/3/2025), The Us, julukan Oxford United justru takluk atas tim tamu lewat skor 2-3.
“Saya kecewa karena banyak alasan. Yang pertama, saya kecewa dengan cara kami memulai pertandingan,” ujar Rowett dalam laman Oxford Mail.
Kekecewaan Rowett kian dalam lantaran, timnya harus kebobolan cepat di menit-menit awal. Asal tahu saja, Coventry mampu membuka keunggulan lebih dulu di menit ke-7 melalui aksi Jack Rudoni yang memanfaatkan umpan matang dari Tatsuhiro Sakamoto.
Namun, pemain keturunan Indonesia, Ole Romeny, sempat mencetak gol perdananya di menit ke-53, sekaligus membuat skor imbang 1-1.
Sayang, skor berimbang hanya bertahan lima menit. Coventry kembali memimpin setelah Ephron Mason-Clark mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-58.
Namun, empat menit berselang, mereka kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol yang dicetak oleh Elliott Moore.
Nahas, kemenangan tetap menjadi milik Coventry setelah Tatsuhiro Sakamoto mencetak gol penentu pada menit ke-71, memastikan Oxford United menelan kekalahan 2-3.
“Ketika bermain di kandang, hal yang tidak boleh dilakukan adalah kebobolan gol buruk dalam menit-menit pertama, karena itu membuat situasi menjadi sangat sulit. Saya pikir gol pertama yang kami kebobolan sangat buruk. Setelah itu, kami baru mulai bermain lebih baik sekitar menit ke-10,” tutur Rowett.
“Kami mulai mengalirkan bola dengan baik dan mendapatkan beberapa posisi yang menjanjikan, meskipun tidak menciptakan banyak peluang berbahaya,” katanya.
Lebih jauh, pelatih berusia 50 tahun itu juga menyesali ketidakmampuan timnya mempertahankan skor berimbang saat Romeny membuka angka di awal babak kedua.
Ia bilang, seharusnya, Oxford United mampu memainkan tempo sekaligus mempertahankan skor 1-1 lebih lama.
“Tentu saja, setelah berhasil menyamakan kedudukan, yang mengecewakan adalah kami tidak bisa mempertahankannya lebih lama. Kami seharusnya bisa bertahan lebih baik dan membangun momentum yang sudah ada,” katanya.
“Saat skor kembali menjadi 2-2, kami sempat memiliki momentum yang bagus, tetapi kemudian kami malah memberikan penalti kepada lawan,” ungkap Rowett.