Terkait pasokan pangan di Bulan Ramadan hingga Lebaran, Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), meminta masyarakat tenang. Persediaan bahan pangan berlimpah, dan harga terjaga stabil.
“Tadi kita lihat harga-harga (pangan) stabil, yang pedes memang satu, itu cabai. Tapi yang lain sesuai dengan HET,” kata Menko Zulhas usai blusukan ke Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Dengan wajah semringah, Menko Zulhas menerangkan bahwa stok pangan secara nasional, tidak ada masalah alias cukup. Kabar baiknya lagi, produksi beras nasional pada Januari hingga April 2025 tertinggi dalam 7 tahun terakhir.
“Semuanya tenang, barang banyak. Mau daging ayam, beras, banyak, jangan khawatir. Stoknya melimpah saat bulan Puasa, sampai setelah Lebaran pun masih cukup,” imbuh Menko Zulhas didampingi Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi.
Arief sepakat dengan Menko Zulhas bahwa persediaan bahan pangan luber. Alhasil, harga pangan cenderung terkendali. Hanya cabai yang sedikit tinggi, namun sifatnya temporer.
“Cabai itu, kalau hujan, bunganya rontok. Sehingga tidak bisa sampai berbuah. Semoga ke depannya, petani cabai kita bisa menerapkan cungkup atau ada green house. Jadi cungkup itu bisa membantu tanaman cabai bisa dipanen hingga 20 kali,” kata Arief.
Dia meyakini, harga cabai kembali stabil dalam beberapa minggu ke depan. Namun demikian, harga cabai tidak boleh terlalu jatuh karena akan menyulitkan petani cabai untuk recovery.
“Harga cabai bisa turun, ini sudah mulai musim panas. Mudah-mudahan beberapa minggu ke depan cabai bisa lebih baik harganya,” imbuhnya.
Upaya menjaga harga pangan pokok strategis di tingkat konsumen, lanjut Arief, penting dilaksanakan demi menjaga tingkat inflasi, terutama volalite food.
Di mana, tingkat inflasi pangan secara tahunan di Februari 2025, masih berada di angka positif yakni 0,56 persen. Capaian ini harus terus dijaga pemerintah terlebih kondisi inflasi umum mengalami minus 0,09 persen.
Di samping itu, indeks Nilai Tukar Petani (NTP) selalu menjadi perhatian pemerintah. Pada Februari 2025, NTP secara umum menurun 0,18 persen menjadi 123,45. Akan tetapi, NTP Tanaman Pangan (NTPP) masih bergerak positif dari 0,47 menjadi 109,57