Industri Teknologi Informasi (TI) sedang berkembang pesat. Namun ada ancaman kesehatan tersembunyi bagi mereka yang menekuni pekerjaaan ini. Jam kerja yang panjang, kurang gerak, kebiasaan makan yang tidak teratur, dan stres telah menempatkan profesional TI pada risiko kesehatan tinggi.
Salah satu yang menjadi ancaman adalah Penyakit Hati Berlemak Terkait Disfungsi Metabolik (MAFLD). Sebuah studi terkini yang dilakukan Universitas Hyderabad bekerja sama dengan Institut Gastroenterologi Asia (AIG) menemukan bahwa sekitar 84% karyawan TI menderita MAFLD.
MAFLD menyerang 32% pria dibandingkan dengan 25% wanita, dengan usia rata-rata penderita saat didiagnosis 42 tahun. Hati berlemak terjadi ketika lemak berlebih menumpuk di hati, sebagian besar disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang buruk dan masalah metabolisme.
Jika tidak diobati dapat menyebabkan kondisi serius seperti sirosis, gagal hati, atau bahkan kanker hati. MAFLD juga dikaitkan dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, dan berbagai komplikasi lainnya.
Individu mungkin tidak menyadari kondisi ini, kecuali didiagnosis saat menjalani pemeriksaan untuk alasan kesehatan yang berbeda. Kadang-kadang, individu yang menderita bisa mengalami nyeri ringan atau menyakitkan di bagian kanan atas perut (di atas sisi kanan bawah tulang rusuk). Juga mengalami kelelahan yang ekstrem atau penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
Mungkin juga mengalami gejala yang lebih serius, termasuk menguningnya kulit dan bagian putih mata (penyakit kuning), kulit gatal, dan pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, telapak kaki, atau perut (edema) jika sirosis (stadium paling lanjut) terjadi.
Namun, ada kabar baiknya. Kita dapat memperlambat dan bahkan membalikkan kerusakan dengan beberapa perubahan sederhana. Ada tujuh tips yang dapat membantu profesional TI melindungi kesehatan hati mengutip Times of India.
Mulailah Hari dengan Kopi Hitam atau Minuman Lemon
Minum kopi hitam (tanpa gula) di pagi hari dapat membantu mengurangi lemak hati dan meningkatkan kadar enzim. Penelitian menunjukkan bahwa kopi mengandung antioksidan dan senyawa antiperadangan yang dapat melindungi hati dari kerusakan.
Selain itu, minum segelas air lemon hangat membantu membuang racun dan melancarkan pencernaan. Vitamin C dalam lemon juga mendukung fungsi hati dan membantu mencegah penumpukan lemak.
Aturan ’20-20-20′ untuk Mengurangi Waktu Duduk
Kebanyakan profesional TI duduk selama 8-10 jam setiap hari, yang berbahaya bagi hati. Duduk terlalu lama memperlambat metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak di hati.
Gunakan aturan 20-20-20: Setiap 20 menit, berdirilah selama 20 detik, dan lihatlah sejauh 20 kaki untuk mengurangi ketegangan mata dan meningkatkan sirkulasi. Gerakan kecil ini dapat mencegah penumpukan lemak di hati dan meningkatkan kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
Puasa Sinar Matahari
Pernahkah Anda mendengar tentang puasa sinar matahari? Ini berarti makan makanan terakhir sebelum matahari terbenam dan berpuasa semalaman. Metode ini, mirip dengan puasa berselang, memungkinkan hati untuk fokus pada detoksifikasi daripada pencernaan.
Makan sebelum matahari terbenam selaras dengan ritme sirkadian alami tubuh, yang mengarah pada pencernaan yang lebih baik, mengurangi lemak hati, dan meningkatkan metabolisme.
Berjalan 10 Menit setelah Makan
Berjalan kaki selama 10 menit setelah makan dapat memberikan manfaat besar bagi hati kita. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki setelah makan dapat mengurangi lonjakan gula darah, membantu pencernaan yang lebih baik, dan mencegah lemak menumpuk di hati.
Jika memungkinkan, naiklah tangga daripada lift setelah makan siang. Ini adalah kebiasaan kecil yang meningkatkan kesehatan hati dan membantu membakar kalori ekstra.
Tambahkan Makanan ‘Pahit’
Makanan pahit seperti kunyit atau pare membantu membersihkan hati dan mengurangi penumpukan lemak. Kunyit mengandung kurkumin, yang melawan peradangan hati. Sementara pare membantu mengatur gula darah dan mencegah penumpukan lemak di hati. Cobalah minum jus pare seminggu sekali
Tidak di Depan Layar Saat Makan
Salah satu penyebab terbesar perlemakan hati adalah ngemil yang tidak sehat saat bekerja. Profesional TI sering kali makan keripik, permen, atau makanan cepat saji tanpa menyadari seberapa banyak yang mereka konsumsi.
Aturan sederhana tidak menggunakan layar saat makan ini dapat membantu Anda makan dengan penuh kesadaran. Penelitian menunjukkan bahwa makan sambil tidak fokus menyebabkan makan berlebihan dan asupan kalori lebih tinggi, yang secara langsung memengaruhi kadar lemak hati.
Tidur Nyenyak dengan Posisi Miring
Kurang tidur merupakan salah satu penyebab terbesar di balik perlemakan hati. Hati melakukan regenerasi dan detoksifikasi saat Anda tidur, tetapi kurang tidur dapat mengganggu proses ini.
Cobalah tidur miring ke kiri untuk membantu pencernaan lebih baik, meningkatkan fungsi hati, dan detoksifikasi. Selain itu, hindari makan makanan berat di malam hari untuk mengurangi stres pada hati.