Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago geregetan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan PT Sri Rejeki Isman (SRIL) Tbk atau Sritex, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Lebih bikin geram lagi, Sritex lepas tangan terkait pembayaran THR. Semuanya diserahkan ke pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Irma saat rapat kerja bersama Menteri Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Dikatakan, Sritex memiliki banyak anak usaha yang menjadi sumber penghidupan lebih dari 11 ribu pekerja yang kini telah di-PHK.
Dalam rapat tersebut, Irma menyoroti Sritex yang justru menyerahkan jaminan PHK kepada pemerintah. Terkesan ingin lari dari kewajiban yakni memenuhi hak-hak para pekerjanya.
“Jangan semua ditimpahkan ke pemerintah. Jangan mentang-mentang pemerintah mensuporting sedemikian besar karena Sritex ini punya pekerja yang besar dan dianggap menjadi aset nasional, terus semuanya diserahin kepada pemerintah,” tegas Irma dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
“Kemplang pajak, pinjem uang begitu besar, perusahaannya juga banyak tapi enggak mau bayar uang THR, kan ada perusahaan lain yang bisa dimintai pertanggungjawaban untuk bisa bagi-bagi THR. Ini kenapa semuanya bisa diserahkan kepada pemerintah,” imbuh Irma.
Irma geram lantaran Sritex tidak bertanggung jawab atas PHK terhadap ribuan pekerja. Dia pun menyebut bahwa PT Sritex hanya mengambil keuntungan saja namun jika ada kerugian justru diserahkan ke pemerintah.
“Saya marah terus terang, mau lebaran ini terus akhirnya terhutang, di mana empati pemilik Sritex yang punya 11 perusahaan itu yang foto-foto dengan pekerjaannya seolah-olah punya hubungan yang begitu dekat tapi mana tanggung jawabnya mana empatinya? ini mau lebaran mau hari raya semua diserahkan kepada pemerintah,” tegas dia.
Terkait pemenuhan hak-hak para pekerja PT Sritex yang di PHK, Irma menyatakan bahwa BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan akan menjamin pemenuhan hak tersebut. Meskipun begitu, dia geram karena PT Sritex justru tak andil dalam pemenuhan hak pekerja.
“Sritexnya enak-enakkan, ngonkang ngokang, perusahaannya bahkan saya baca nih ya kurator menyatakan bahwa ada anak perusahaan Sritex yang ikut nagih ke sritex kan mereka masih punya uang kalau nunggu kurator sampai kapan kalau untuk perusahaan yang akan menggantikan,” ucap dia.