Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKB, Habib Syarief Muhammad memberikan perhatian serius terhadap kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko, yang diduga tewas usai dikeroyok mahasiswa lain di area kampus.
Dia menyampaikan, belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Kenzha, dan mengaku sangat prihatin dengan kasus kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Kasus kekerasan yang menyebabkan kematian itu seharusnya tidak terjadi di kalangan mahasiswa.
“Kematian Kenzha yang diduga dikeroyok mahasiswa lain betul-betul mencoreng dunia pendidikan tinggi. Apalagi kejadian itu terjadi di dalam kampus. Tentu, hal itu sangat memprihatinkan. Dimana petugas keamanan kampus?” ujar Habib Syarief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Apalagi, lanjut dia, sebelum terjadi pengeroyokan, diduga ada pesta miras di dalam kampus. Lagi-lagi ia mempertanyakan pengamanan kampus.
“Pihak kampus jelas-jelas kebobolan. Bagaimana bisa ada pesta miras di kampus, kemudian pengeroyokan, dan akhirnya ada yang meninggal. Ini jelas sangat fatal,” tegasnya.
Dia meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Polisi harus bergerak cepat menangani kasus itu, dan para pelaku harus diseret serta dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Polisi juga harus terbuka dalam mengusut kasus tersebut. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Siapa pun yang diduga menjadi pelaku, harus ditindak tegas. Tentu, keluarga korban, kampus, dan masyarakat menunggu perkembangan kasus itu,” tegasnya.
Habib Syarief menyatakan, kasus itu harus menjadi pelajaran bagi kampus lain. Jangan ada lagi pesta miras dan kekerasan di kampus. Pihak keamanan juga harus tegas dalam menegakkan aturan.
Sebagai informasi, Kenzha Walewangko yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Semester VI tewas pada Selasa (4/3/2025) malam. Dia diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan mahasiswa lainnya.