Pemberontak Pakistan Serang Kereta Api, 27 Tewas, Ratusan Orang Disandera


Militan separatis meledakkan rel dan menembaki kereta penumpang di Pakistan barat daya pada Selasa (11/3/2025) malam, menyandera ratusan orang dan memerangi pasukan keamanan yang melakukan operasi penyelamatan.

Laporan terakhir mengungkapkan, setidaknya 27 penumpang tewas dalam serangan itu. Militan Tentara Pembebasan Baloch (BLA) menyandera ratusan orang tetapi kemudian membebaskan wanita dan anak-anak.

Polisi belum merinci berapa banyak penumpang yang disandera di daerah pegunungan terpencil itu tetapi pemberontak mengatakan mereka menyandera 214 orang, dan mengancam akan mulai mengeksekusinya. “Kereta yang terdampak masih berada di lokasi dan orang-orang bersenjata menahan penumpang,” kata perwira polisi distrik senior Rana Dilawar, mengutip Reuters.

“Pasukan keamanan melancarkan operasi besar-besaran,” katanya, seraya menambahkan bahwa helikopter dan pasukan khusus telah dikerahkan. Kereta tersebut terjebak di terowongan dan masinisnya tewas setelah mengalami luka serius, kata otoritas setempat, polisi, dan pejabat kereta api.

Jaffar Express sedang dalam perjalanan dari ibu kota Balochistan, Quetta, menuju kota Peshawar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa saat ditembaki. Tentara Pembebasan Baloch, kelompok militan separatis, mengatakan mereka meledakkan rel dan “dengan cepat menguasai kereta”. Kelompok itu mengatakan akan mengeksekusi 10 orang sebagai tanggapan atas operasi militer yang sedang berlangsung.

BLA menuntut pembebasan dalam waktu 48 jam terhadap tahanan politik Baloch, aktivis dan orang hilang yang telah diculik militer. “BLA siap untuk pertukaran tahanan,” kata kelompok itu.

“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi dalam kurun waktu yang ditentukan atau jika negara pendudukan mencoba melakukan tindakan militer selama kurun waktu tersebut, semua tawanan perang akan dinetralisir dan kereta api akan dihancurkan sepenuhnya.”

Kelompok tersebut memperjuangkan kemerdekaan bagi Provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. Para sandera, menurut kelompok itu, termasuk anggota Angkatan Darat Pakistan dan pejabat keamanan lainnya yang sedang dalam perjalanan cuti.

Dilawar mengatakan beberapa militan telah membawa sekitar 35 sandera ke pegunungan sementara yang lain masih menahan lokomotif. Sebelumnya ia mengatakan bahwa lebih dari 300 sandera selamat tetapi pejabat keamanan telah mengumumkan bahwa 104 orang telah diselamatkan sejauh ini.

Pasukan keamanan mengatakan sebuah ledakan terdengar di dekat terowongan dan mereka terlibat baku tembak dengan militan di daerah pegunungan. Sumber keamanan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan banyak orang telah kehilangan nyawa dalam serangan itu, dan menambahkan bahwa 80 personel militer termasuk di antara 425 penumpang di dalam kereta tersebut.

Sumber keamanan lainnya mengatakan 104 penumpang telah diselamatkan, 17 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dan 16 militan telah tewas, seraya menambahkan sisanya dikepung. “Operasi akan terus berlanjut hingga teroris terakhir dilenyapkan,” kata mereka.

BLA mengatakan tidak ada korban jiwa. Dikatakan bahwa mereka telah menewaskan 30 tentara dan menembak jatuh sebuah pesawat nirawak. Tidak ada konfirmasi dari pihak berwenang Pakistan mengenai hal itu.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan tersebut, dan mengatakan bahwa pejabat keamanan telah “mengusir” militan.

“Penumpang sipil, khususnya wanita, anak-anak, lansia, dan warga Baloch, telah dibebaskan dengan selamat dan diberi rute yang aman,” kata BLA dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada wartawan dan diunggah di Telegram.

“BLA juga memperingatkan bahwa jika intervensi militer berlanjut, semua sandera akan dieksekusi.”

Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengutuk serangan itu dan memuji militer karena menyelamatkan lebih dari 100 penumpang. “Mereka yang menyerang penumpang yang tidak bersalah adalah musuh negara,” katanya. “Pasukan musuh berkonspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di negara ini melalui terorisme di Balochistan.”

Pemerintah Balochistan telah memberlakukan tindakan darurat untuk menangani situasi tersebut, kata juru bicara Shahid Rind, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

BLA merupakan kelompok terbesar dari beberapa kelompok yang telah memerangi pemerintah selama puluhan tahun, dengan mengatakan pemerintah secara tidak adil mengeksploitasi sumber daya gas dan mineral Balochistan yang kaya. Konflik tersebut telah mengakibatkan terjadinya serangan yang sering kali terhadap pemerintah, tentara, dan kepentingan Cina di wilayah tersebut.