Ifan Seventeen Ungkap PFN Banyak Masalah, Pegawainya Belum Gajian


Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) Riefian Fajarsyah atau akrab disapa Ifan Seventeen belum mengungkap program apa yang akan digagas usai dirinya dilantik. 

Ia mengatakan, pihaknya bakal membenahi dapur PFN terlebih dahulu mengingat banyak sekali problem yang ada.

“Sebagai direktur utama yang baru dilantik tiga hari gitu, ya pasti aku lakukan pembenahan dulu ke dalam, karena aku melihat ada banyak sekali masalah yang ada di PFN yang perlu dibenahi,” ujar Ifan di Kantor PFN, kawasan Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

Ia khawatir, jika permasalahan internalnya belum selesai maka akan berpengaruh ke program atau tujuan mengedepankan produk perfilman negara.

“Bagaimana orang bisa berkarya kalau mereka perutnya aja masih lapar? Ini yang dihadapi oleh PFN. Setiap harinya, setiap bulannya, ini masalahnya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ifan menyinggung banyaknya pegawai atau karyawan PFN yang belum mendapatkan gaji. Bahkan, kondisi studio yang ada juga memprihatinkan.

“Gaji dibayarkan proporsional, selama 6 bulan teman-teman gajinya banyak yang enggak lengkap, jadi kita penuhi dulu perutnya, kenyang dulu, baru nanti kita pikirkan karya ke depannya,” kata Ifan.

Sebelunya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut kondisi kantor PT Produksi Film Negara (PFN) yang memprihatinkan. Hal itu ia sampaikan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama jajaran Komisi VI DPR RI.

Dalam kunjungannya itu, Dasco didampingi Direktur Utama (Dirut) PT PFN Riefian Fajarsyah atau Ivan Seventeen yang kemudian berkeliling mengecek studio produksi film di sana.

“Kami telah melihat kondisi terkini perusahaan film negara dan dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, bangunan lama,” kata Dasco kepada wartawan di Kantor PFN, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

Dasco menyebut, banyak persoalan di PT PFN yang belum teratasi. Mulai dari hutang yang banyak, gaji karyawan belum dibayar hingga operasional dan dana produksi yang tersendat.

“Hutang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi yang belum terbayar, dan operasional serta dana produksi yang tersendat-sendat,” tuturnya.