Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemanggilan pemeriksaan kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Jumat (2/2/2024) hari ini.
Arief Prasetyo bakal diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi berupa pemerasaan dan penerimaan gratifikasi yang menjerat Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Tim Penyidik, hari ini Jumat (2/2) bertempat di Gedung Merah Putih KPK, telah menjadwalkan pemanggilan kembali untuk saksi Arief Prasetyo Adi (Kepala Badan Pangan Nasional),” kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri melalui keterangannya, dikutip Jumat (2/2/2024).
Namun Ali belum menginformasikan materi pokok pemeriksaan tim penyidik kepada Kepala Dewan Pengawas Perum Bulog itu. Berdasarkan sumber didapat Inilah.com, Arief merupakan salah satu korban dugaan pemerasan yang dilakukan oleh SYL.
Sebelumnya, Arief dijadwalkan hadir dalam pemeriksaan Jumat (26/1/2024) pekan lalu. Namun, ia minta dijadwalkan ulang oleh tim penyidik Jumat hari ini.
Pada kasus ini, KPK telah menetapkan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka. KPK turut menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Muhammad Hatta sebagai tersangka.
Mereka diduga melakukan korupsi berupa pemerasan disertai penerimaan gratifikasi senilai Rp13,9 miliar dan telah ditahan pada bulan Oktober 2023 tahun lalu.
SYL disebut pernah memerintahkan Hatta dan Kasdi menarik setoran senilai US$ 4.000-10.000 atau sekitar Rp62,8 juta sampai Rp157,1 juta setiap bulan dari pejabat unit eselon I dan eselon II di Kementan. Uang tersebut berasal dari dari realisasi anggaran Kementan yang digelembungkan, serta setoran dari vendor yang memperoleh proyek.
Pada perkara ini pula, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sempat mengungkap adanya aliran uang panas SYL bernilai miliaran rupiah ke partai NasDem. “Ditemukan juga aliran penggunaan uang sebagaimana perintah SYL yang ditujukan untuk kepentingan Partai NasDem dengan nilai miliaran rupiah,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Meski begitu, Alexander belum menyebutkan jumlah rinci dari penggunaan uang hasil dugaan korupsi yang ditujukan kepada NasDem. Dia mengatakan penyidik terus mendalami kasus ini.
Leave a Reply
Lihat Komentar